11

759 162 55
                                    

Jungkook terbangun dari tidurnya. Badannya terasa pegal tertidur di sofa ketika menunggui Yerim yang sedang mempersiapkan diri untuk tampil. Tadinya, lelaki itu terlonjak kaget, ia tak ingat bagaimana bisa sampai di tempat itu dan takut melupakan Yerim, namun ketika mendapatkan info dari salah satu pegawai disana, Jungkook mengucap syukur karena Yerim ada di dalam dan sedang di rias. Semoga, ia tak melukai Yerim atau membuatnya kecewa. Hanya itu yang ada dipikiran Jungkook.

Ia mengecek ponsel melihat ada banyak panggilan tak terjawab dan itu bergantian. Ada Yugyeom, Jimin, Jihoon bahkan Chaeyeon. Ada apa?

Baru saja akan menanyakan perihal apa yang terjadi, Yerim sudah keluar dengan gaun yang sederhana namun tetap terlihat cantik dan anggun. Jungkook merasa terpukau sesaat sebelum akhirnya tangan kanan itu bergerak mengambil kamera dan memotretnya. Sungguh luar biasa, batin Jungkook.

 Sungguh luar biasa, batin Jungkook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jungkook..."

Jungkook tersenyum mendapati suara tipis nan lembut itu memanggil namanya. Ia merasa begitu bahagia hanya dengan mendengar suara Yerim.

"Ya?"

"Apa aku terlihat aneh dan memalukan?"

Jungkook melupakan fakta bahwa Yerim tak bisa melihat. Lelaki itu malah menggelengkan kepala sebagai respon dari pertanyaan Yerim.

"Bagaimana?"

"Perfect! Ayo berangkat. Kita bisa terlambat nanti."

Yerim hanya pasrah ketika ditarik Jungkook untuk meninggalkan tempat yang mereka pijaki saat ini. bukan ditarik secara kasar, namun tarikan itu penuh ketulusan dan kelembutan. Memang Yerim buta, tapi bukan berarti ia tak bisa merasakan ketulusan orang. Hanya mata yang ada di kepala yang buta namun mata batinnya tidak. Dalam hati ia mengucap syukur berulang kali karena masih bisa merasakan perhatian dari lelaki seperti Jungkook.

'Aku tau banyak hal yang kau sembunyikan. Aku hanya ingin suatu saat nanti kau bisa terbuka padaku. Aku menghormati keputusanmu sekarang karena aku yakin, kau melakukannya demi kebaikan. Aku percaya padamu, Jeon Jungkook.'

*

Ngiinnggg

Jihoon dan Jimin menutup telinga ketika Yugyeom sedang mengatur mic. Mereka bertiga sibuk menyiapkan acara dengan beberapa orang dan berharap acara kecil itu bisa berjalan dengan lancar.

"Yugi! Bantu aku mengatur kamera," pinta Jimin. Yugyeom yang masih mengotak-atik mic sedikit kesal namun tetap berjalan kearah Jimin.

"Kau terlalu pendek sih," ledek Yugyeom. Belum sempat mendapat umpatan balik dari Jimin, Yugyeom sudah menunjukkan titik rekam yang sesuai. "Lihat. Sudut yang sempurna itu seperti ini. Jadi panggung benar-benar terlihat dan beberapa penonton terlihat."

"Bukan salahku jika tak bisa mengatur kamera. Salah panggungnya kenapa harus tinggi. Adawh!"

Yugyeom memukul kepala beakang Jimin. "Liliput, kalau panggung tidak tinggi, tidak akan terlihat nyata. Ingat, kita membuat ini demi Jungkook yang ingin mewujudkan keinginan Yerim."

River Flows In U √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang