Date

357 64 25
                                    

A/N.
SIAPA DISINI YANG NGE-HYPE MANGA TDD SELAIN SAYA??

***

Ramuda datang menjemputmu pada pukul sembilan. Ia berpakaian seperti biasa, sementara kau memakai pakaian sederhana; stoking cokelat, rok kuning selutut, kaus turtleneck hitam berlengan panjang, dipadu dengan kalung dan sepatu berhak merah.

"Onee-san manis!" puji Ramuda, tersenyum girang, "Yuk, jalan! Enaknya ke mana dulu, ya~?"

Pemuda itu lantas menggenggan tanganmu tanpa tedeng aling-aling. Ia melakukannya dengan sangat santai, seolah hal itu adalah hal yang wajar.

Dan mungkin itu memang wajar bagi Ramuda, sebab kau sudah menge-stalk sosial media pemuda itu dan menemukan berbagai foto dengan cewek-cewek berparas juwita.

Dadamu yang hangat oleh kegirangan, mendadak terasa dingin. Kalian cuma jalan-jalan saja, bukan hal yang spesial.

"Nah," ucap Ramuda, berhenti di depan lift, "Ada tempat yang mau Onee-san kunjungi, enggak~?"

Kau menggeleng. "Enggak ada."

"Hmm, begitu ya," gumam Ramuda, lalu meletakkan jari telunjuk di dagu dan memiringkan kepala, tanda berpikir, "Ada tempat yang mau aku kunjungi, tapi jam segini belum buka .... Hmm .... Oh!"

Pemuda itu menjentikkan jari. "Onee-san sudah sarapan, belum?"

"Sudah," jawabmu singkat. Mana mungkin kan, kau pergi jalan-jalan tapi tidak makan dulu?

"Yah~ sayang," ucap Ramuda, mencibir, "Padahal aku mau ajak sarapan bareng~ Di dekat sini, ada kafe yang enak, lho! Apalagi pancake-nya!"

Pancake. Mendengar makanan itu disebut, kau jadi kepingin coba.

"Kalau begitu," ucapmu, tersenyum simpul, "Gimana kalau kita mampir ke sana? Kayaknya enak."

Ramuda tersenyum simpul, entah girang atau penuh kemenangan.

"Oke, ayo~!"

My Neighbour's XXX | Ramuda A.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang