Kau bermimpi sesuatu yang aneh. Kau tidak begitu mengingat isinya, tapi kau mendengar senandung merdu dan warna merah jambu serta hitam. Kau merasa tenang, aman, nyaman. Namun pada saat yang sama, kau merasa bahwa dirimu melupakan sesuatu yang penting. Sangat, sangat penting.
Kau terbangun pada Senin pagi seperti biasa, melakukan aktivitas pagi seperti biasa, pergi menuju kantor pada jam biasa. Hal yang tidak biasa adalah melihat seorang wanita berambut hitam panjang mengunci kamar apartmen 302. Di belakangnya, kau melihat seorang pemuda pendek berambut merah jambu melirik ke arahmu.
Kau tertegun sesaat. Kenapa, ya? Kau tak tahu mengapa. Kau tertegun. Rasa bahwa kau melupakan sesuatu kembali datang, tapi apa yang kau lupakan?
Kau tak tahu, tak tahu. Kepalamu sakit. Kau tak mau berpikir. Kau mendadak lelah, padahal masih pagi.
Wanita berambut hitam itu menoleh ke arahmu seraya menyunggingkan senyum, lalu membungkuk sesaat. Setelahnya, dia segera berjalan pergi sambil bercakap-cakap dengan pemuda berambut merah jambu itu, mengatakan sesuatu tentang kunci yang harus dikembalikan kepada pemilik gedung.
Kakimu melangkah ke depan, hanya sekali. Kemudian kau bergeming, menatap punggung keduanya yang menghilang di balik tikungan.
Kau ingin menghentikan mereka; menghentikan pemuda itu. Namun, mengapa? Mengapa, mengapa, mengapa? Kau tak pernah mengenal mereka, tak pernah.
Jadi mengapa?
Kau menunduk. Dadamu ... sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Neighbour's XXX | Ramuda A.
Fanfiction[ Amemura Ramuda × Reader ] Biasanya, kau tidak terlalu ambil pusing soal tetanggamu yang sering berisik saat melakukan 'berbagai hal' pada dini hari. Namun, hari itu adalah pengecualian. Untuk pertama kalinya, kau berniat mengajukan komplain. Untuk...