Us ;meanie

875 84 9
                                    


[semi-baku]

.

Menghindar di tengah-tengah hiruk pikuk pesta bukanlah sebuah kebiasaan yang pertama kali dilakukan Wonwoo.

Malam ini adalah malam kesekian kali dimana sekolahnya mengadakan acara. Katanya, acaranya lebih ke pensi untuk untuk pelepasan kepala sekolah yang lama. Namun selang sang kepala sekolah memberikan pidato jam 7 tadi, saat jam 8 sudah berubah menjadi pesta untuk angkatan tahun akhir.

"Yah, bisa-bisa sampe jam 11 kalo mereka yang adain pesta"

Dan disinilah Wonwoo, diatas rooftop sekolah yang faktanya jarang sekali disinggahi oleh murid-murid selain dirinya. Ya, seingatnya hanya dirinya yang sering kesini.

"Huaahh!" Tubuh kurusnya yang terbalut kemeja putih kebesaran mengulet sebebas-bebasnya, dan diterpa angin malam pukul 9.

Karna ingin merasa leluasa, Wonwoo pun mengeluarkan kemejanya dari celana jeans-nya. Juga membuka dua kancing teratas yang mencekik lehernya, lalu menyugar poninya ke belakang. Ia terkekeh lalu duduk di tepi rooftop sekolah, "begini 'kan enak"

Mata rubahnya menatap lurus ke hamparan pemandangan malam kota yang dihiasi gemerlap titik-titik cahaya. Saat Wonwoo menengok ke bawah, benar-benar tepat ke bawah, Ia bisa melihat lautan manusia yang sedang mengadakan pesta. Teman-temannya, dan dari ketinggian lantai 5 ini suara musik yang berdentum pun cukup terdengar oleh telinga Wonwoo.

"Hm.. makin rame"

"Dan lo kenapa gaikut dibawah sana?"

Tidak terlalu terkejut memang, tapi Wonwoo menegok ke belakang dengan wajah bingungnya. Dia tahu siapa yang datang, dan itu membuatnya agak kesal hingga ingin menciptakan jarak.

"Mau tau gak gue ikutin lo kenapa? Karna kelas kita mau foto tadi"

Baiklah, Wonwoo kali ini tidak mau memulai persetruan. Sudah cukup selama setahun ini selama kelas 3, dan waktu sudah cukup berbaik hati saat ini membuatnya bisa menghindar dari keramaian pesta yang tidak Ia suka untuk menikmati kesendiriannya.

Meski kehadiran Mingyu di rooftop juga mengacaukan kesendiriannya.

"Dan manggil gue buat fotoin kalian? Maaf hari ini lagi gak bawa kamera gue-nya, pake hape kan bisa"

"Lo ngomong gitu seolah-olah posisi lo sebagai sie dokumenter di osis periode akhir amat dibutuhin kalo kita lagi perlu. Tapi bukan gitu kok Nu, justru gue emang ngerasa ada yang kurang aja pas tadi mau foto. Cuma ada 34 anak" jelasnya masih dengan posisi berdiri di belakang Wonwoo.

"Penting banget apa foto sekelas sekarang? Toh ini acara angkatan akhir"

"Ya angkatan akhir itu angkatan kita bodoh. Kapan lagi coba kita-kita foto non-resmi kalo bukan di acara kayak gini?"

"Oh iya? Lupa gue,"

"Wonu.."

"Kenapa?"

"Enggak, gapapa"

Wonwoo masa bodoh, dan memilih asyik sendiri lagi untuk menikmati pemandangan. Angin menerbangkan rambutnya, lalu mempertemukan tatapannya pada Mingyu yang kini sudah duduk di sampingnya.

Dengan jarak.

Dan itu juga yang telah tercipta diantara mereka selama di tahun terakhir ini.

Mingyu memperhatikan itu, dan hanya tersenyum maklum--miris--yang bisa Ia lakukan. Sudah setahun terakhir juga, dan seperti biasa Ia mengikuti saja apa yang Wonwoo ciptakan selama setahun yang tak Ia mengerti ini.

storia |all ♾Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang