Mörgen ;seoksoo

732 65 1
                                    



[Semi-baku]

Yang namanya Hong Jisoo, tidak pernah bangun pagi diatas jam 7. Tapi sejak marganya berubah jadi Lee atau Lee Jisoo, bangun diatas jam 7 udah jadi kebiasaan. Dan karna udah jadi kebiasaan, kalau bangun dibawah jam 7 seperti jam 6 atau 5 dia bakal bete' sendiri.

"Ck, eummhh! Eung~ masih gelap!" Geramnya sambil berbisik. Tubuhnya mengulet pelan dan tanpa sengaja tangannya menabrak sosok disampingnya.

Jisoo sendiri juga tidak pernah heran dan bertanya kenapa kebiasaannya berubah begini, padahal di jam 5 atau 6 tidak ada sesuatu yang buruk kecuali suara tukang koran dan susu. Kalau boleh mengingat, Jisoo kecil dulu adalah pribadi yang rajin untuk bangun pagi. Pokoknya dia itu anak rajin, Mama Hong merasa menjadi Mama yang paling ramah dan santai di pagi hari karna kebiasaan Jisoo kecil.

Sekarang Jisoo sudah tidak kecil lagi 'kan. Sudah jadi kepemilikan orang lain malah.

"Ah elah tuh kan,"

'Kebangun', dan ketika mau menyambung untuk tidur lagi malah tidak bisa makanya Jisoo mulai misuh-misuh. Kemudian mau tidak mau Jisoo membangunkan tubuh dari pembaringan dan duduk masih dengan mata yang terpejam karna berat untuk dibuka. Iya, mata dan alam bawah sadarnya tidak sinkron, makanya Ia kesal. Terasa berat sekali, dan Jisoo yakin kantung matanya yang sudah terlihat akan semakin nampak namun hitam. Ugh! Dia benar-benar tidak suka.

"Eung~ gabisa bobo lagi" rengeknya seorang diri. Kepalanya menoleh ke sosok bongsor di sampingnya yang masih nyenyak tidur dengan tubuh telentang dan mulut terbuka sedikit alias mendengkur. Tidak menganggu sih, cuma tidak tahu kenapa Jisoo jadi iri melihatnya karna itu berarti tidur suaminya itu pulas.

Suaminya, Lee Seokmin.

Seokmin tidur tidak pernah pakai atasan utuh, selalu hanya pakai kaus kutang atau bahkan telanjang dada. Makanya seolah percuma kalau membelikan Seokmin piyama setelan karna bakal cuma celananya saja yang dipakai. Untuk pagi ini, Jisoo melihat Seokmin hanya memakai kutang dan celana training pendek. Entah karena ukuran atau bagaimana ya, sekilas Jisoo lihat kaus kutang Seokmin sangat menyeplak tubuhnya.

Terutama bagian dada.

"Eummhh!"

Tanpa permisi atau apa, Jisoo yang pada dasarnya merasa matanya masih sangat berat langsung menjatuhkan lalu membaringkan kepalanya diatas dada Seokmin.  Dengkuran halus Seokmin terganggu, dia hanya menggeliat sejenak dan refleks membuat Jisoo melulaby suaminya agar tidur lagi. Tidak tahu memang terlalu peka atau bagaimana, Seokmin yang masih terpejam mengangkat tangannya untuk membelai lembut kepala Jisoo di dadanya.

"Kamu jangan bangun dulu ya, masih gelap" lirihnya sambil mengecup dada Seokmin sekilas dengan mata terpejam. Dan perlahan, elusan di kepala yang Jisoo rasakan membuatnya terjemput oleh bunga tidur lalu akhirnya Ia bisa tertidur lagi pagi ini.

Tangan suaminya memang paling mujarab.

"SEOKMIN GULANYA MAU SEBERAPA?"

Yang dipanggil masih kutangan sedang membuka handycam dan menjelajah balkon kamar. Seokmin baru selesai membasuh wajah lalu berniat ingin membuat vlog rutinnya hari ini, weekend vlog. Jam sudah menunjukkan pukul setengah 8 pagi, langit sudah tidak gelap namun belum begitu terang. Waktu yang pas untuk membuat konten vlog tentang kegiatan paginya dengan Jisoo. Iya, suami mungilnya itu sedang di dapur apart tengah membuat teh sampai tadi Ia berteriak bertanya dari dapur.

storia |all ♾Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang