Stronger ;meanie

785 71 3
                                    


[semi-baku]

.

Jam 8 malam, Mingyu bahkan baru sampai di apartemennya setelah kelas terakhir sebelumnya di jam 7. Tiba-tiba saja salah satu teman mengajaknya untuk membicarakan soal persentase perkelompok di taman kampus, jadi sekarang Ia terburu.

Pria bongsor itu pulang tak sampai sejam di dalam apart, lalu beranjak untuk pergi lagi ke suatu tempat sambil membawa hp-nya juga dompet.

Ah, jadi Ia teringat sesuatu. Saat berjalan belum jauh dari gedung apart Mingyu berhenti sebentar lalu mengetikkan sebuah pesan untuk seseorang di hp-nya.

To : Wonununu
Hari ini bisa izin sbntr? Aku mau traktir kamu nih ceritanya


Setelah terkirim, ditutup kembali hp-nya dan Mingyu melanjutkan lagi langkahnya ke tempat tujuan. Tak perlu lama-lama, cukup berjalan kaki 20 menit Mingyu akhirnya sampai di sebuah minimarket 24 jam yang letaknya di perempatan jalan besar.

"Rame banget tumben"

Mingyu bisa bilang seperti itu karna dari pintu minimarket yang terbuka, nampak banyak sekali orang-orang didalam berlalu lalang dengan keranjang belanja mereka juga yang tengah mengantri di kasir. Saat masuk ke dalam, hawa sejuk langsung melingkupi Mingyu dan Ia pun langsung tahu apa penyebab malam ini minimarket begitu ramai.

"Demi apa, ini banyak banget diskon 30%? Pantesan rame banget"

Mingyu mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru minimarket yang lumayan luas ini. Dan matanya bersibobrok dengan sosok yang kini tengah sibuk di kasir sedang menghitung belanjaan pembeli bersama rekan wanitanya. Minimarket ini memang punya 2 penjaga kasir omong-omong.

"Ini belanjaannya, terima kasih sudah belanja" suara deep dan terdengar ceria dengan pembeli itu mengalihkan atensi Mingyu yang tak sengaja tengah berdiri di antrian langsung maju kedepan.

Eh, dia sendiri pun tidak tahu kenapa tiba-tiba bisa ikut mengantri untuk ke kasir. Mana dia tidak belanja apa-apa.

"Ya ampun gue beli apa ini? Masa gue tiba-tiba pergi dari antrian?" dumelnya menyadari dirinya hanya terlongkap satu pembeli.

Dan saat tiba gilirannya, Mingyu mau tak mau maju dan menyengir saja saat si kasir dengan nametag "Wonwoo" memandang bingung ke arahnya.

"Loh Gyu?"

"Hehe.. malem Nu" katanya sambil melambaikan tangan

"Ngapain disini? Oh kamu belanja? Sini biar aku---

"Eh eh, enggak Nu aku enggak belanja apa-apa"

Wonwoo mengernyitkan dahi, "terus ngapain ikutan antri kamunya?"

Dengan polos penuh kejujuran Mingyu hanya menggeleng, "gak tahu juga.. tiba-tiba aja aku ada di barisan antri" dan sukses membuat Wonwoo memekik kesal namun sadar sedang bekerja jadi Ia hanya menepuk keningnya tak habis pikir.

"Yak! Gimana... oke, terus ini mau ngapain ceritanya?"

"Kan aku sms kamu, gak masuk? Apa belum buka?"

"Ohh.. iya aku belom buka, tapi kalo mau ngobrol kamu tunggu dulu ya di kursi depan kayak biasa. Liat sendiri kan pelanggan malem ini banyak banget?"

Mingyu menengok sebentar ke belakangnya. Meski ada 2 penjaga kasir yang melayani, antrian tetap saja masih panjang dan Mingyu tidak sadar kalau dirinya-lah yang menunda antrian sampai panjang. Hingga seorang wanita tua mencolek bahunya dan protes padanya, "Eh Mas, belanja apa sih? Bayarnya kok lama banget, antrian makin panjang loh ini"

storia |all ♾Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang