[baku].
"Cepat Shua, nanti kita ketinggalan"
Agak kerepotan karna tengah memasukkan beberapa berkas persentasi kedalam tas tak membuat Joshua melambat dalam langkahnya untuk membuntuti Junhui. Kaki kekasihnya lebih panjang darinya, dan Joshua terengah untuk menyamakan langkah keduanya yang tengah berjalan menuju peron 3.
"Junhui-ya,"
"5 menit lagi Shu, ayolah!"
Selesai berkutat dengan semua berkasnya Joshua segera menggendong tas-nya dengan benar lalu berlari menyusul Junhui yang ternyata sudah lumayan jauh dari jangkauannya. Mana tadi dia sempat menabrak orang dulu, membuat Joshua tak enak jika hanya berlalu begitu saja tanpa minta maaf.
Grep!
Diantara padatnya kerumunan di sepanjang peron 3 dan peron 4, membuat Junhui dengan sigap merangkul bahu kecil Joshua hingga mereka berdiri menunggu kedatangan kereta selanjutnya di peron 3. Ini memang jam-jamnya pulang kerja dan kuliah, padatnya membuat orang-orang harus terbiasa akan yang namanya berdesakan tak terkecuali Junhui dan Joshua. Mereka mahasiswa tingkat akhir omong-omong.
Prriiiitttt!
Petugas peron membunyikan peluit dan tak lama kereta yang Junhui dan Joshua tunggu pun berhenti di peron 3. Karna saking banyaknya yang masuk ke dalam gerbong kereta, Junhui sampai harus memeluk Joshua untuk masuk lalu cepat-cepat menuntun pria manis itu ke gerbong yang tidak terlalu padat.
"Huft.. kita disini saja," keduanya pun akhirnya menetap di gerbong 5 yang untungnya tidak terlalu ramai. Tapi tetap, semua kursi sudah diduduki oleh penumpang yang kebanyakan adalah orang tua dan beberapa Ibu-ibu membawa anak kecil.
Kecuali satu kursi di dekat pintu kereta,
"Duduk sana,"
Joshua menolehkan kepala ke arah yang Junhui tunjuk, lalu menggeleng sembari mengencangkan pegangannya pada tali pegangan di atas kepalanya, "cuma ada 1 kursi Jun"
"Shua... duduk sana, kita masih jauh"
"Tapi kamu tidak duduk?"
"Aku tidak apa, udah kamu duduk sana"
Agak berat sebenarnya untuk Joshua duduk di kursi sementara Junhui berdiri meski itu di dekatnya, tapi tetap saja rasanya tidak adil. Pandangan beberapa penumpang yang rerata orang-orang tua membuat Joshua merasa tak enak apalagi nyaman, lalu digenggamnya tangan Junhui yang bebas tidak berpegangan apa-apa.
"Tas-mu tidak taruh bawah kursi sini saja Junhui-ya? Berat,"
Junhui hanya menggeleng sambil mengusak lembut rambut Joshua, "tasku isinya hanya laptop, tidak terlalu berat. Beda dengan tas kamu"
"Kalau merasa berat bilang, biar aku pangku nanti tas kamu"
"Tidak usah bawel, sudah.. duduk yang tenang okay" elak Junhui lalu merangkulkan lengannya ke leher Joshua yang duduk menghadapnya.
15 menit..
30 menit..
Kereta sudah menempuh perjalanan selama setengah jam, dan untuk sampai ke stasiun tujuan Joshua dan Junhui hanya butuh waktu setengah jam lagi. Tidak terlalu lama sebenarnya, cuma entah kenapa untuk mereka berdua rasanya lama sekali. Mungkin karna mereka sudah lelah setelah sibuk seharian dengan kegiatan yang amat padat di kampus. Bahkan diam-diam Junhui mengamati gerak-gerik dari Joshua yang amat kentara kalau sang kekasih tengah menahan kantuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
storia |all ♾
Fanficjust short fanfic with all svt's pairing. these are some imagine from some of the pictures that I got from Pinterest or from svt's update and etc platform. happy reading (: . Attention! Language : bisa baku/semi-baku/non-baku Switch : OOC/age