Talk ;soonhoon

693 73 7
                                    


[non-baku]

.

Mungkin Soonyoung akan dibilang seperti gembel kalau saja di sekitar tangga penghubung antara lantai 3 dan 4 Fakultas-nya masih banyak mahasiswa berlalu lalang. Tapi nyatanya, sedari tadi hanya ada senyap bertemankan suara-suara senapan dari smartphone di tangan Soonyoung. Jadi, sejak sejam yang lalu Ia duduk di anak tangga sambil meringkuk benar-benar hanya ada Ia seorang disana. Fakultas telah sepi mengingat hari ini tidak ada kelas malam setelah jam 4.

"Hm lumayan nih, nunggu dia sejam udah sampe level... WEH 19! Satu level lagi hahaha~" girangnya.

Yah, nyatanya Fakultas Seni belum benar-benar sepi.

Pemuda Kwon ini bermain game sembari duduk santai di anak tangga, karna tengah menunggu seseorang yang katanya masih sibuk di kelasnya. Perkiraan memang sudah sejam Ia menunggu orang itu, tapi.. masa sudah selama itu Soonyoung belum melihat batang hidungnya dari lantai 4?

Tap! Tap!

"Soonyoung?"

Ah, akhirnya datang juga.

"Eh? Bentar Ji bentar--

"Kok lo disini sih? Nungguin?"

Soonyoung bersorak kecil karna berhasil menyelesaikan semua level dalam game-nya. Dimatikan smartphone-nya lalu menatap pemuda bertubuh mungil yang tengah berdiri di anak tangga paling atas dengan cengiran. Dan Jihoon, yang tak lain si Pemuda mungil itu, menatap Soonyoung bingung.

"Kaget ya gue tungguin?"

"Enggak juga, malah 'kan tadi gue udah suruh lo pulang duluan"

Soonyoung menyelonjorkan kakinya sembari menggedikkan bahu, "yah... gimana ya? Orang kangen sama pacar sendiri, seharian kemarin gak ketemu dan sekarang mau ketemuan salah?"

Jihoon hanya memutar matanya malas, nafas lelah Ia hembuskan lalu ikut duduk di anak tangga yang sama dengan Soonyoung. Tas ranselnya Ia letakkan begitu saja disampingnya, "kakinya tekuk dong" dan setelahnya Jihoon menggeser duduknya lebih dekat dengan Soonyoung sambil menyerahkan sebuah map kepadanya.

"Berisi banget map-nya, udah ngabisin berapa kertas buat nulis lagu?"

"Ya semua yang ada disitu"

"Boleh liat? Satu aja?"

"Sini," Jihoon pun membuka map-nya lalu mencari kertas berisi lirik lagu yang sebenarnya, ada satu yang sangat ingin dia tunjukkan ke Soonyoung. Setelah ketemu, Jihoon langsung memberikannya ke Soonyoung yang langsung dilihat antusias oleh pemuda bermata minimalis itu.

"Pendek,"

"Apanya?"

"Lo, ya lirik lagunya lah"

Jihoon memukul bahu Soonyoung sekilas lalu beralih melihat ke kertas dengan beberapa lirik buatannya disana, "ah enggak terlalu pendek juga. Sebenernya ini tuh gue awalnya puisi, dan kalaupun dimusikalisasi ya tinggal diulang aja dua kali dari awal"

"Ohh... gue mau baca,"

"Yaudah baca, gue emang mau nunjukkin ke lo juga sejak... seminggu yang lalu malah"

storia |all ♾Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang