bab 1

9.6K 271 4
                                    

Mentari bersinar terang menembus gardeng kamarku, akupun menggeliat terbangunkan karna cahaya silau yang menyilaukan mataku. Aku membuka kelopak mataku secara perlahan dan mulai membiasakan cahaya yg ada di kamarku, aku melihat jam yg ada di kamarku dan betapa terkejutnya aku saat melihat jam sudah menunjukan pukun 08:30 dan itu artinya aku sudah telat 30 menit.
"Asatgfirullah, bagaimana ini aku telat 30 menit habis lah aku". Aku langsung bergegas ke kamar mandi untuk mandi dan siap-siap untuk pergi ke kantor.
Di meja makan aku melihat mamah yg sedang menghidangkan sarapan.
"Mamah kenapa ga bangunkan aku ? Aku kan jdi telat ini". Aku berlari dari tangga rumahku. "Mamah udah bangunkan kamu sampai 5 kali mamah bulak balik kamar kamu, tapi kamu ga bangun bangun jadi mamah kira hari ini kamu ga kerja". Aku langsung meminum susu dan mengambil roti yang sudah di olesi selai strobery kesukaanku, aku mengambil lengan mamah untuk menyalami dan pamit ta lupa mencium pipi kiri dan kanan nya."mah aku pamit ya aku udah telat, assalamualaikum"kata ku sambil berlari,"khanza kalo makan jangan sambil jalan apalagi kamu sambil lari lari, berapa kali mamah udah bilang"ucap wafa mamahnya khanza setengah berteriak. Gubrag "astagfirullah"aku terjatuh kakiku sakit sekali, mamah menghampiriku
"mamah bilang apa khanza kalo makan itu jangan sambil jalan, kamu lagi pake lari lari segala kaya anak kecil".
"Aduh mah kaki khanza sakit sekali, gimana ini mana khaza udah telat banget lagi".
"Udah hari ini kamu ga usah ke kantor aja, kamu izin sakit, liat tuh kaki kamu bengkak". Dan benar saja kakiku bengkak tak hanya bengkak namun juga memar, Oh allah bagaimana ini.
"Gak bisa mah khanza harus tetap ke kantor, ada rapat penting dan pak handoko akan di ganti dengan CEO baru khanza harus ke kantor mah".
"Ya sudah kalau begitu kamu ke kantor di antar mang ujang ya, soalnya kaki kamu sakit ga bisa nyetir sendiri mamah takut kamu ada apa-apa di jalan".
"Ya udah iya mah". Mamah pun memanggil mang ujang untuk mengantarku ke kantor.

Saat sampai di kantor aku langsung ke ruanganku yang ada di lantai atas, aku langsung duduk di kursiku baru beberapa menit aku duduk nala sahabat baikku yang sudah ku anggap seperti sodara masuk ke ruanganku.
"Ya ampun khanza, kemana aja sih kamu jam segini baru datang"
"Aku telat bangun semalam kan aku lembur".
"Ya ampun, kamu tau yang gantikan posisi pak handoko siapa?"
"Mana aku tau aku kan tadi ga ikut penyambutannya"jawabku cuek.
"Dia itu anaknya pak handoko, ya ampun kamu tau za dia baik banget tau udah gitu ganteng, rapih, wangi, soleh pula wah pokonya calon imam idaman masa depan dan masuk kategori kriteria menantu kesayangan"katanya yang menurutku terlalu berlebihan, karna aku tidak begitu tertarik untuk membahas hal-hal seperti itu. Walau sebenarnya aku sangat ingin memiliki pendamping yang sholeh agar mampu membimbingku ke jannahNya.
"Astagfirullah nala kamu tidak boleh berlebihan memuji seseorang apa lagi yang bukan mahram kamu" Celaka engkau, engkau telah memotong leher temanmu (berulang kali beliau mengucapkan perkataan itu). Jika salah seorang di antara kalian terpaksa/harus memuji, maka ucapkanlah, "'Saya kira si fulan demikian kondisinya." -Jika dia menganggapnya demikian-. Adapun yang mengetahui kondisi sebenarnya adalah Allah dan janganlah mensucikan seorang di hadapan Allah." (Shahih): [Bukhari: 52-Kitab Asy Syahadat, 16-Bab Idza Dzakaro Rojulun Rojulan].
"Iya iya ibu ustadzah" lalu tiba tiba ada yang mengetuk pintu ku.
"Masuk" kataky
"Maaf bu khanza, ibu di panggil untuk menemui pak abizar"aku bingung karna baru mendengar nama abizar, siapa abizar. Naya seperti mengerti apa yang aku pikirkan dia langsung menjelaskan.
"Pak abizar itu CEO baru kita ya itu anaknya pak handoko namanya abizar attar farabi"
"Ohh"aku hanya ber ohh ria
"Ya sudah sana temui dia, sepertinya dia ingin membahas kenapa kamu telat".
"Ya sudah aku temui dia dulu".
Aku mengetuk pintu ruangannya sambil mengucapkan salam.
"Assalamualikum, permisi pak apa bapak memanggil saya?" Tanyaku padanya namun dia malah melihatku entah apa yang dia pikirkan aku tidak bisa membaca ekspesinya, dan beberapa detik dia langsung menundukan pandangannya lalu berdehem.
"Ekhem, kamu khanza almira altahfunnisa"
"Iya pak"
"Berarti kamu sekretaris saya?"
"Iya betul pak"
"Kamu udah berapa lama bekerja di kantor ini?"
"Kurang lebih hampir mau 2 tahun pak"
"Pukul berapa seharusnya masuk kantor ini?"
"Pukul 7 pagi pak"
"Lalu tadi kamu berangkat ke kantor pukul berapa khanza?"
"09:50 pak"jawabku sambil menunduk persis seperti anak kecil yang kena marah sama mamahnya
"Jadi kamu telat 2jam50 menit, kemana aja kamu"
"Maaf pa semalam saya lembur jdi tadi saya bangun telat dan jalanan macet"jawabku sambil menunduk.
"Dan apa kamu pikir karena kamu semalam lembur terus kamu bisa jadikan itu alasan untuk kamu datang telat ke kantor". Ucapnya dan sontak langsung membuatku melihat ke arahnya, karena sungguh aku tidak berfikir seperti itu
"Maaf pak atas keterlambatan saya hari ini insyaAllah saya tidak akan mengulangi kesalahan saya lagi". Sungguh aku sangat kesal sama dia bisa bisanya dia asal menuduhku seperti itu
"Baik saya maafkan kamu".
"Terimakasih pak kalau begitu saya pamit untuk ke ruangan saya lagi".aku berniat beranjak dan keluar dari ruangan itu namun pak abizar memanggil saya lagi.
"Tunggu almira siapa yang menyuruh kamu pergi ? Saya belum menyuruh kamu pergi". Aku pun berbalik.
"Maaf pak apa ada lagi yang mau bapak bicarakan ?"
"Yaa saya minta jadwal kegiatan saya selama satu bulan dan oh ya saya juga minta laporan keuangan".
"Baik pak, kalau begitu saya permisi dulu".aku pun melangkah untuk keluar namun dia memanggilku lagi.
"Oh ya almira hari ini jadwal saya apa saja ?"
"Nanti pukul 1 siang bapak ada rapat dengan pak pratama untuk membahas proyek yang ada di bali".
"Ok kalau begitu tolong kamu siapkan berkasnya".

Abizar pov

Khanza almira altahfunnisa nama yang indah wajahnya secantik namanya tatapan matanya meneduhkan"astagfirullah abizar apa yg kamu fikirkan". Tidak seharusnya aku memikirkan dia yang bukan mahramku ya allah maafkan aku.
Khanza sampai di ruangannya dan langsung mengecek laporan keuangan yang tadi di pinta abizar.







Maaf ya kalo ceritanya gaje gaje gimna gitu soalnya cerita pertamaku jadi maklum kalau masih amatir😂😂

Kutunggu Cinta Dari Lauhul MahfuzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang