6

3.1K 308 0
                                    

Mina berjalan pelan dengan kedua tangannya yang terangkat diudara untuk berjaga-jaga jikalau dia akan jatuh.

"Ayo, Mina. Kau pasti bisa"

Mina gigih menggerakkan kedua kakinya, namun saat ingin menggeser sedikit tiba-tiba kakinya keram dan membuat ia hampir terjatuh jika...

"Akh"

"Makanya kalau masih sakit, jangan dipaksakan"

Mina membulatkan kedua matanya, lalu menatap kearah Taeyong.

"K-kau bisa..."

Taeyong tersenyum, namun ia dengan sigap menganti posisinya dengan menggendong Mina ala bridal yang membuat wanita itu semakin terkejut dan tanpa sengaja melingkarkan tangannya dileher Taeyong.

"Ternyata aku bisa memegangmu karena kau bisa melihatku. Itu teoriku sih" ujar Taeyong.

Mina mengerjap bingung,  "Yasudah.. ayo baringkan aku cepat. Nanti keburu kak Eunhyuk datang kemari" gelisah Mina.

Taeyong dengan cepat membaringkan Mina dikasurnya.

"Akh" lenguh Mina.

"Mana yang sakit?" Tanya Taeyong.

Mina mengernyit sakit, lalu menunjuk kaki kanannya.

"Kakiku sakit" katanya. "Ishh.. sepertinya keram"

Taeyong duduk dan mulai memijat kaki kanan Mina dengan lembut.

"Apa yang ini?" Tanya Taeyong.

Mina mengangguk pelan.

"Awhh.." Mina menggigit bibir bawahnya.

Taeyong menatap Mina gelisah.

"Apa sakit sekali Na?"

Mina mengangguk pelan. Namun seketika ia tersadar.

"Na?"

Taeyong menatap Mina bingung, "Apa?"

Mina menelan salivanya gugup, "Kau.. memanggilku Na?"

Taeyong mengangguk ragu-ragu, "Memang kenapa? Tidak boleh?" Tanyanya.

Mina mengerjap matanya, kemudian menundukkan kepalanya diam.

"Itu panggilan sayang Ibuku"

Mina memainkan jari-jari tangannya, lalu kemudian ia merasakan kepalanya diusap yang membuat ia seketika mendongak dan mendapati wajah Taeyong yang dekat dan tengah memandang kearahnya.

"Jangan menangis"

Aku menangis?

Mina langsung mengusap pipi kirinya dan mendapati jarinya yang basah karena air mata.

Dengan cepat ia menghapus air mata dikedua pipinya, lalu menarik nafas dalam dan menghembuskannya perlahan-lahan.

Mina mencoba tersenyum dan menatap Taeyong, "Terimakasih Tae"

Taeyong tersenyum dan menganggukkan kepalanya, "Sama-sama"

TOK

TOK

Mina dan Taeyong mengalihkan pandangannya kearah pintu kamar yang diketuk dari luar.

Pasti kak Eunhyuk.

"Mina, kakak boleh masuk?"

"B-boleh kak. Masuk saja" Mina sedikit berteriak.

Eunhyuk masuk dan duduk disebelah sang adik. Mina bisa melihat wajah khawatir sang kakak.

"Kakak mendengar kau teriak? Ada apa hm? Ada yang sakit hm? Mana biar kakak baw-"

"Sttt" potong Mina, kemudian tersenyum kearah Eunhyuk.

Mina membelai wajah sang kakak dengan sayang, "Aku baik kok"

"Maaf ya, aku jadi menganggu kakak. Padahal kakak sedang diatas membetulkan listrik yang konslet" Mina menghela nafas pasrah.

"Maafkan aku ya kak"

Eunhyuk mengenggam tangan sang adik, lalu menjauhkan tangannya dari pipinya kemudian mencium punggung tangan Mina dengan sayang.

"Tadi kenapa teriak hm?" Tanya Eunhyuk.

Mina menyengir lucu, "Ada tikus lewat hehe" bohong Mina.

Eunhyuk mencubit pipi kiri gembul sang adik gemas.

"Hanya itu hm?"

Mina mengangguk ragu. Sebenarnya ada rasa tak enak karena berbohong dengan kak Eunhyuk tapi, ia pasti marah kalau tahu Mina memaksa latihan berjalan tanpa penjagaan dari ia langsung.

Eunhyuk menepuk kepala Mina gemas.

"Aku kira ada apa ternyata tikus" ucap Eunhyuk. "Yasudah, kakak kembali membetulkan listrik ya"

Mina mengangguk paham, "Hati-hati ya kak. Awas kalo ada tikus disana hihi"

Eunhyuk beranjak dari duduknya lalu, mengacak rambut sang adik, "Aku tidak seperti kau"

Mina menyengir, kemudian Eunhyuk berjalan keluar dari kamar Mina dan kembali membetulkan listrik.

"Teruslah tersenyum" ujar Taeyong.

Mina tersenyum tipis, lalu mengangguk cepat.

"Aku usahakan selalu begitu"

Taeyong tersenyum.

HANTU TAMPAN ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang