14

1.9K 206 9
                                    

"Yuta"

Sosok laki-laki yang dipanggil pun menoleh dan tersenyum, "Iya, ada apa kak Eunhyuk?" Tanya sopan.

Eunhyuk tersenyum tipis, "Malam ini-- apa kau bisa menemani adikku?"

Yuta menatapnya heran, "Memangnya kenapa kak?"

Eunhyuk mengusap dagunya gelisah, "Kemungkinan sore ini aku akan berangkat ke Jepang untuk mengurus masalah perusahan cabang disana"

Laki-laki Jepang dihadapan Eunhyuk itu mengangguk paham, namun sekali lagi ia hanya heran kenapa sosok laki-laki yang lebih tua darinya ini harus meminta kepadanya untuk menemani sang adik, "Tapi kak-- kenapa harus aku? Maksudnya-- kenapa tidak dengan Hyeri dan Rinyoung?"

Eunhyuk dibuat terkekeh dengan sederet pertanyaan Yuta, "Hmm-- Hyeri saat ini sedang dirumah Neneknya didaerah Ilsan kalau Rinyoung sedang diJeju berlibur dengan keluarganya. Jadi-- aku tidak tahu harus meminta siapa jika bukan kau"

Yuta mangut-mangut paham, ia menimbang pertanyaan Eunhyuk, lalu tak lama ia mengangguk menyetujui, "Baiklah kak, aku akan menemani Mina"

Eunhyuk menghela nafas lega, "Syukurlah, terimakasih Yuta" ucapnya mengambil tangan Yuta dan menyalaminya.

"Santai saja kak" ucap Yuta tulus.

---

Mina mendengus kesal dengan sang kakak yang pulang dengan tergesa-gesa merapikan pakaiannya kekoper untuk berangkat ke Jepang dengan pengambilan jam sore hari ini.

"Kakak kenapa buru-buru banget sih? Aku jadi kaget dengan keberangkatan kakak mau ke Jepang loh!?"

Eunhyuk menutup koper setelah merasa pakaiannya telah rapi dan lengkap tak ada yang tertinggal, ia beralih menatap sang adik yang tengah berdiri diambang pintu dengan wajah kesal dan sedihnya karena akan ditinggal sendirian.

Laki-laki itu mendekat dan mengelus rambut sang adik gemas, "Aku hanya seminggu di Jepang. Aku juga kesana mengurus perusahaan bukannya berlibur"

Mina menatapnya sinis, "Apapun alasannya kakak membuat aku kaget dengan keberangkatan yang mendadak seperti ini!"

Eunhyuk menghela nafas berat, "Maafkan aku ya. Aku juga dikabari mendadak Min"

Mina melipat kedua tangannya didada seraya menyandarkan punggungnya didinding dekat pintu kamar sang kakak, "Terus aku sendirian disini? Kenapa kakak tidak mengajakku juga?" Wanita itu mengerucutkan bibirnya sedih, "Mana Hyeri dan Rinyoung sedang diluar kota"

Eunhyuk menghela nafas berat, lalu mengelus rambut sang adik, "Maafkan kakak ya yang selalu membuatmu kesepian"

Mina menoleh sedikit dan menatap sang kakak yang menampilkan raut sedih, oh ayolah-- ini membuat seorang Lee Mina tidak enak hati.

Wanita itu dengan cepat menggeleng seraya tersenyum manis, "Aku tidak merasa begitu, tapi-- hanya saja lain kali jangan mendadak seperti ini, aku-- tidak suka kak"

"Aku mengerti" ujar Eunhyuk memahami trauma sang adik.

Ingatkan mengenai meninggalnya kedua orangtua mereka? Itu juga karena mendadakkan? Karena itu hingga saat ini Mina masih merasa takut jika ada hal yang dilakukan mendadak, contohnya ya-- seperti keberangkatan Eunhyuk ini. Ia hanya merasa-- kalau suatu hal yang dilakukan secara mendadak dan terburu-buru akan mengakibatkan suatu hal yang tidak baik nantinya.

Ting nong!

Mina dan Eunhyuk mengalihkan pandangannya kelantai bawah, "Sepertinya ada tamu" gumam Mina.

"Tentu, ia yang akan menjagamu selama aku pergi" ucap Eunhyuk seraya berlalu keluar dari kamar dan menuruni anak tangga.

Mina mengikuti sang kakak, "Siapa?"

Eunhyuk diam tak merespon, ia mendekat kepintu utama lalu menekan kata sandi Apartemennya untuk membuka pintu.

Mina menatap punggung sang kakak seraya penasaran siapa yang akan menjaganya?

Eunhyuk membuka pintu dan terlihatlah sosok laki-laki yang berpakaian casual dengan jaket denim hitam yang melapisi tubuhnya dan tas ransel hitam yang ada dipunggungnya.

"Eh-- Kak Yuta?" Heran Mina.

"Ayo, masuk Yuta" silahkan Eunhyuk. Yuta tersenyum seraya masuk, "Terimakasih kak"

Mina menatap sang kakak, "Jadi-- yang akan menjagaku selama kakak pergi kak Yuta?"

Eunhyuk mengangguk dan merangkul Yuta yang menatap Mina dengan tersenyum canggung, "Aku harap kau tidak keberatan Min"

Mina terkekeh merasa tak enak, "E-eh? Ah-- seharusnya aku yang berkata begitu karena telah merepotkan kakak"

"Tak apa, lagi pula aku tak keberatan sama sekali"

Eunhyuk bergantian tersenyum kepada sang adik dan Yuta, "Oke, kalau begitu aku harus lekas-lekas pergi karena tak lama lagi waktu penerbangan ke Jepang"

Laki-laki itu melesat pergi naik kembali keatas kamarnya untuk mengambil koper.

Mina menggelengkan kepalanya menatap tingkah sang kakak, lalu ia kembali menatap Yuta, "Kalau begitu mari aku antar kekamar kakak"

Yuta tersenyum, "Terimakasih Min"

Namun saat ingin melangkah mengikuti langkah Mina, ternyata Yuta  mendapati sosok laki-laki yang ia lihat dibeberapa hari saat kerumah ini tengah berdiri daerah dapur menatap kearahnya dengan tajam.

"Oh iya kak, bagaimana kabar Kak Yunho?" Tanya Mina yang memutus pandangan Yuta kepada sosok laki-laki didapur.

"Oh-- iya, dia baik. Sekarang ia sedang sibuk-sibuknya karena ya kau tahu perusahaannya akan membuka cabang lagi di New York"

Mina mengangguk paham, "Dia orang yang pekerja keras sama sepertimu kak"

Yuta tersenyum, "Ah-- aku merasa masih kurang bekerja keras Min. Dia itu seperti kakakmu asal kau tahu"

Mina terkekeh, "Kau benar, terkadang kak Eunhyuk itu sampai lupa makan hanya memikirkan berkas-berkas tercintanya itu" gelengan kepala Mina ketika melihat kelakuan sang kakak.

Eunhyuk pun turun dengan bersamaan Mina dan Yuta yang berdiri didepan kamar tamu, "Aku pergi ya" pamit Eunhyuk mendekati Mina dan mengecup kening sang adik.

"Berangkat bukan pergi" koreksi Mina.

Eunhyuk terkekeh, "Iya berangkat" laki-laki itu beralih menatap Yuta dan memeluknya, "Jaga adikku baik-baik ya"

Yuta membalas pelukan Eunhyuk yang sudah dianggapnya seperti kakaknya sendiri, "Pasti kak!"





Met malming ya.
Kangen aku nggak hehe

HANTU TAMPAN ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang