18

1.6K 170 22
                                    

Dua orang laki-laki berbeda alam duduk berdampingan seraya menundukkan kedua kepalanya. Didepan keduanya, seorang wanita tengah menatap tajam kearah mereka berdua.

Mina menghembuskan nafasnya gusar, "Bisakah kita makan dengan aman, tenang dan damai?"

Mina merasa kesal sekali bagaimana Taeyong dan Yuta selalu berargumen jika bertemu, ia tak paham kenapa selalu begitu? Apa tidak bisakah mereka berteman?

"Aku bingung dengan kalian berdua kenapa tidak pernah rukun jika bertemu?" Tutur Mina.

Yuta meringis mendengarnya membuat Mina menatap kearahnya dengan sepenuhnya, "Kenapa hsss hsss?"

Taeyong melirik Yuta, "Lapar mungkin Min"

Mina melirik Taeyong, ada benarnya karena sudah lebih dari 5 menit mereka tak menyentuh makanan yang sudah tertata rapi dimeja makan.

"Yasudah, aku pergi saja" timpal Taeyong dingin.

Mina mendelik tajam, "Menghilang terus, disini saja!"

Taeyong menatapnya datar, "Aku harus pergi kesuatu tempat", lalu ia menghilang dengan cepat.

"Ish-- dasar hantu menyebalkan!" Kesal Mina, lalu ia duduk berseberangan dengan Yuta yang tengah menatapnya.

Mina merasa risih ditatap seperti itu, lalu ia bersuara dengan tak santainya, "Apa?"

"Tak apa" sahut Yuta santai lalu beranjak dari kursinya membuat Mina mendelik kaget, "E-eh, mau kemana?"

Yuta berbalik, "Aku mau kekamar. Kau makan saja"

Laki-laki itu berjalan santai dengan kedua tangan ia masukkan kedalam saku celananya.

Mina menyandarkan punggungnya kecewa. Wajahnya mulai berubah masam, "Ish-- menyebalkan sekali hiks--" ia pun mulai menangis tak karuan.

🎇🎇🎇

"Naeun!"

Wanita berambut hitam tergerai sepinggang berbalik dan menatap wanita tua yang keluar dari bilik kamar bercat putih dengan ada tertera nomor 34 dipintu tersebut.

Naeun tersenyum, "Ada apa bu? Apa ada masalah?"

Ia mendekati Naeun, "Kau baik-baik saj-- astaga Naeun, ini kenapa!?" Tanyanya panik menyentuh jaket rajut Naeun yang sobek dibagian siku sebelah kanan.

Naeun tersenyum menenangkan, "Tak apa. Aku hanya tak sengaja menubruk bahu seseorang hingga terjatuh tadi dijalan saat menuju kesini"

"Jangan berbohong!" Tegas sang Ibu.

Naeun terkekeh, "Sungguh. Kau tau aku kan bu, aku sangat ceroboh"

Wanita tua itu menghembuskan nafas cukup keras, lalu ia mengelus kedua pipi berisi Naeun, "Jangan melakukan hal bodoh ya. Ibu hanya punya kau saat ini untuk menemani anak ibu"

Wajahnya mulai berubah sendu, "Jika kau tiada juga-- bagaimana nasib ibu? hikss"

Naeun menghapus kedua air mata yang sempat lolos dikedua mata cokelat terang yang sudah ia anggap Ibu kandungnya sendiri.

"Ibu jangan berkata seperti itu. Ada aku dan juga Taeyong. Taeyong pasti sembuh bu" tenang Naeun.

Netra mereka saling bertemu, "Iya pasti akan sembuh. Aku yakin bu"

Naeun memeluknya dengan erat memberinya kekuatan agar jangan bersedih mengenai anaknya yang sudah sangat lama koma, namun tak dapat dipungkiri jika ia juga takut akan Taeyong yang tak kunjung sadar dari komanya.

"Aku yakin. Kau pasti akan sadar, Tae. Aku yakin!"









Hello👐😄. Hehe, maaf ya baru up sekarang. Soalnya lagi sibuk bangett.

Berdebu ya hehe, selamat membaca. Nanti aku up lagi kok, ciee yang penasaran.

Aku kumpulin dulu nih, siapa yg masih nungguin work ini?

HANTU TAMPAN ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang