21.10 KST malam.
Malam ini Mina seorang diri dikamar inapnya karena kakaknya harus lembur dikantor. Padahal Eunhyuk akan usahakan pulang cepat tapi, menurut Mina tidak apa jika ia sendirian.
Sebenarnya Mina tidak benar-benar sendirian, dia punya hantu tampan yang menemaninya.
Sebuah keberuntungan.
"Ada untungnya juga aku bisa melihatmu"
Tutur Mina membenarkan sisi letak kacamata hitam yang bertengger dihidung mancungnya.
Hantu tampan itu tersenyum dan menatap lekat-lekat wajah Mina.
"Kau cantik jika sedang mengenakan kacamata"Mina mengalihkan tatapannya dari buku dengan raut wajah sedatar mungkin.
"Sebagai hantu berpangkat tampan kau hebat juga dalam hal merayu ya" cibir Mina memincingkan kedua matanya.
Mina kembali menatap buku novelnya serius ketika mendapati cengiran bodoh dari sihantu tampan.
"Aku jadi penasaran bagaimana semasa hidupmu? Apa kau seorang playboy akut?" Lanjut Mina tak memandang kearah hantu tersebut.
Hantu laki-laki tersebut merotasikan kedua matanya.
"Aku tidak seperti itu. Apapun yang aku katakan selalu jujur"Tiba-tiba hantu laki-laki tersebut mengikis jarak terhadap Mina hingga wanita itu terkejut.
"Kau bilang..."
"Aku hantu berpangkat... tampan?" Selidiknya.
"Jadi.. kau mengakuinya?" Taeyong senyum menggoda kepada Mina.
Mina membulatkan kedua matanya lalu, mengedipkannya beberapa kali karena gugup dengan jarak yang tidak bisa dibilang tidak dekat saat ini.
Dan..
Jangan lupakan senyuman yang menurut Mina sangat aneh diwajah hantu itu.
"A-aa.. mmm.. itu anu..."
Mina kesusahan mencari alasan. Dia meruntuki dirinya kenapa harus terlalu jujur dalam berbicara.
"Mmm.. oh, iya.. K-kau belum memperkenalkan dirimu" ungkap Mina setelah berhasil menemukan alasan sekaligus topik baru.
Semoga berhasil !
Hantu laki-laki itu menatap dalam kearah Mina, kemudian menjauhkan dirinya dari wanita itu seperti awal.
"Namaku Lee Taeyong"Mina menghembuskan nafas lega saat hantu bernama Taeyong tersebut menjauh darinya.
Dan sangat bersyukur dia masuk kedalam topik baru yang Mina buat.
"Namun.. aku juga tidak tahu aku meninggal karena apa..." resahnya, kemudian menatap Mina serius. "Karena itu, aku ingin minta bantuanmu untuk menolong diriku"
Mina mengernyitkan dahinya bingung. "Bagaimana caranya aku membantumu? Keadaanku saja seperti ini" tutur Mina.
Taeyong tersadar dan menghela nafas pelan.
"Benar juga. Bagaimana bisa kau membantuku dalam keadaan seperti ini"Mina menipiskan bibirnya, "Tenang saja. Aku akan tetap membantumu"
"Terimakasih Mina"
Taeyong tersenyum dan ingin memegang tangan Mina namun, ia urungkan kembali karena, ia rasa tidak akan mungkin karena ia seorang hantu.
Mina yang melihat Taeyong menunduk dan tengah melihat kedua tangannya merasa iba dilubuk hatinya. Wanita itu mulai mencari ide agar auranya tidak mendadak menjadi sendu seperti ini.
"Taeyong"
Taeyong langsung mendongak dan menatapnya dengan bingung. "Ada apa?"
"Aku penasaran" Mina menatap Taeyong bingung.
Taeyong mengernyit bingung, "Penasaran kenapa?"
Mina membenarkan posisi duduknya pelan-pelan "Aku hanya penasaran... sebenarnya apa yang terjadi padamu?"
"Maksudku.. Kenapa sampai kau lupa dengan apa yang terjadi?" Tambah Mina semakin penasaran.
Taeyong menghela nafas berat, "Kau salah jika bertanya padaku, aku saja lupa"
Mina menatap kesal, "Ye.. santai dong"
Mina kembali membuka buku novelnya yang sempat ia tutup dengan sedikit kurang santai.
"Ck" decak Taeyong.
"Apa?" Sewot Mina tanpa mengalihkan pandangannya dari buku.
"Kau marah hm?"
Mina diam tak mengubris. Taeyong menghela nafas lalu terkekeh pelan.
"Kau lucu ya" kata Taeyong sangat pelan, namun Mina masih bisa mendengarnya.
Seketika Mina mengalihkan pandangannya kearah Taeyong.
"Kenapa?" Tanya Taeyong bingung.
"Kau mengatakan sesuatu?" Selidik Mina.
Taeyong mengangkat kedua bahunya, "Tidak ada"
Namun, bukan Mina namanya yang percaya begitu saja. Ia yakin 100% apa yang Taeyong katakan tadi ia dengar.
Tapi?
Lupakan lah.
Mina menganggukkan kepalanya dan kembali fokus pada kalimat-perkalimat yang tercetak jelas dibuku novelnya.
Namun, tiba-tiba...
TRINGGG
TRINGGG
Mina mengalihkan pandangannya kepada ponsel yang berada dimeja nakas yang tengah berdering.
Ponsel Mina.
"Kak Eunhyuk" gumam Mina saat melihat layar telpon sang kakak. Cepat-cepat ia mengangkatnya.
"Hallo, kak" sapa Mina.
"Iya, sudah aku minum"
"Iya, tidak apa-apa. Sebentar lagi aku akan tidur"
"Iya, hati-hati ya. Dahh"
Mina memutuskan sambungan telepon dan kembali menatap Taeyong yang sedari tadi menatapnya.
"Kenapa?" Tanya Mina.
Taeyong menggeleng pelan sembari menghembuskan nafasnya.
"Tak apa. Sepintas aku merindukan keluargaku"Mina memiringkan sedikit kepalanya. "Kau... ingat dengan keluargamu?"
Taeyong menggelengkan kepalanya kembali pasrah.
"Tidak, aku hanya ingat dengan diriku, itu pun hanya nama. Aku lupa dengan segalanya"
Mina menghembuskan nafasnya, kemudian tersenyum menatap Taeyong.
"Aku yakin, kau akan mengingat mereka dan dirimu yang sebenarnya. Jangan putus asa. Ada aku disini, aku pasti akan membantumu"
Taeyong tersentuh "Terimakasih" Ia tersenyum manis kepada Mina.
"Tapi, kau harus sabar menungguku pulih" Mina ikut tersenyum.
Taeyong terkekeh, lalu mengangguk pelan tanda setuju.