"MINAAA"
Rin Young berhambur memeluk Mina. Hyeri yang melihat tingkah kedua sahabatnya hanya menggelengkan kepalanya gemas.
"Aku sangat merindukanmu" seru Rin Young mengeratkan pelukannya.
Mina menepuk-nepuk punggung Rin Young, "A-aku tidak bisa bern--nafassh"
"Hentikan Rin. Kasihan Mina tidak bisa bernafas karena ulahmu" tegur Hyeri.
"Hehe" cengir Rin Young. "Karena aku sangat merindukan sobatku ini" gemas Rin Young mencubit kedua pipi berisi Mina.
"A-aduh Rin"
"Hey, kau itu rindu? Atau ingin menyiksa Mina sih?" Tanya Hyeri.
Rin Young melepas cubitannya.
"Keduanya" jawab Rin Young santai.
Mina yang mendengar ucapan Rin Young mendelik tajam. "Pulang sana!" Kesalnya.
"Yee, kau marah hm?" Seru Rin Young.
Mina sibuk mengusap kedua pipinya yang memerah karena cubitan Rin Young.
"Iya, aku marah. Puas?"
"Sudahlah, hentikan" relai Hyeri. "Bagaimana kakimu? Sudah mendingan?" Tanyanya menatap Mina.
Mina mengangguk pelan, "Sudah lumayan, tapi sesekali masih terasa keram"
"Cepatlah sembuh. Tugas kuliah sangat banyakkkkk sekali tahu" ujar Rin Young.
Mina menghela nafas berat, "Kau benar. Ah-- tugasku" lenguh Mina.
"Oh, iya. Mana kak Eunhyuk?" Hyeri celingak-celinguk. "Apa dikantor?" Lanjutnya.
"Iya, ada klien yang datang ingin bekerja sama, jadinya dia dikantor sekarang"
Rin Young dan Hyeri mangut-mangut paham.
"Makanya... Kau carilah kekasih supaya ada yang menemanimu selagi kakakmu sibuk" celetuk Rin Young.
Mina mendelik, "Untuk apa? Kan ada kalian berdua" santainya merebahkan punggungnya kesofa.
Hyeri terkekeh, "Hey, Lee Mina yang terhormat. Kami pun juga punya kehidupan, kami tidak bisa terus-terusan menjagamu"
"Iya, benar. Makanya itu kau harus mencari kekasih" tambah Rin Young.
Mina menggidikkan bahunya tak peduli, "Nantilah itu. Aku bisa menjaga diriku sendiri"
"Kurangilah cuekmu itu. Kau sudah tua tahu!"
PLAK
"Aduh! Kenapa--"
"Apa hm? Seperti kau muda saja" potong Mina kesal.
Hyeri terkekeh, "Ck. Hentikanlah. Oh, iya. Aku kedapur ya mengambil minum"
"Silakan" kata Mina memperbolehkan.
"Buatkan aku jus ya Hyer" teriak Rin Young.
"Kau kira aku pembantumu apa!?" Teriak Hyeri dari dapur mengundang gelak tawa diantara Mina dan Rin Young.
"Mina" panggil Rin Young.
"Iya?" Jawab Mina.
Rin Young sedikit menggeser tubuhnya kepada Mina, "Kau kenapa?" Aneh Mina.
"Apa... kau tidak merasakan hawa aneh?" Bisiknya pelan ditelinga kanan Mina.
Mina mengernyit bingung, "Apanya? Tidak ada kok"
"Aku merasa merinding. Kenapa ya?" Gumam Rin Young melihat kesana kemari.
"Perasaanmu saja Rin"
"Sepertinya ia merasakan kehadiranku"
"Astaga!" Kejut Mina.
"Kenapa hm?" Bingung Rin Young.
Mina mengusap-usap dadanya yang dimana jantungnya seakan ingin keluar dari tempatnya gara-gara terkejut karena Taeyong yang berbisik tiba-tiba ditelinga kirinya.
"Kalian kenapa?" Bingung Hyeri baru datang dari dapur.
Rin Young menatap Hyeri, "Tidak tahu nih Mina terkejut tiba-tiba"
Mina menetralkan degupan jantungnya, kemudian menatap Rin Young dan Hyeri bergantian.
"Tak apa" ujar Mina sesantai mungkin.
Mina menolehkan sedikit kepalanya kekiri "Awas kau ya!" Gumam Mina kesal.
Taeyong hanya menyengir, lalu tak lama ia menghilang dari hadapan Mina karena takut.
"Kau yakin tak apa?" Khawatir Hyeri.
Mina tersenyum, "Tak apa. Aku baik"
"Sudahlah. Aku haus sekali"
Rin Young mengambil segelas minuman sirup melon yang dibawa oleh Hyeri.
"Minumlah Hyer" ujar Mina mempersilahkan.
Hyeri terkekeh, "Tentu saja akan aku minum. Sia-sia aku membuatnya, kalau tak diminum"
Mina tersenyum geli mendengarnya.
"Kalau kau tak meminumnya" Rin Young menepuk-nepuk dadanya pelan. "Tenang. Ada aku. Aku siap menghabiskannya untukmu"
"Yee! Dasar" cibir Mina dan Hyeri bersamaan membuat Rin Young menyengir sok kalem.