Part 7 - Karena Aku Tak Ingin

3.8K 521 2
                                    

Setelah membaca mantera agar tubuhnya menjadi transparan hingga tidak ada yang menyadari dengan sedikit bantuan Gajah Mada. Hayam Wuruk mulai menjelajahi Keraton, mencoba mencari jejak gadis yang membuatnya khawatir.

Diantara lalu lalang para pelayan dibale, dipelataran, hingga dapur, pun gadis itu tak terlihat. Raga gadis itu seolah ditelan bumi. Kakinya berjalan kebagian Barat Istana menjauhi keramaian. Bagian itu terlihat lebih temaran dari tempat lainnya.

Akh sekarang Hayam Wuruk tahu jika ini adalah taman lain Istana. Saat kakinya semakin melangkah jauh menyusuri jalan kecil yang dikiri kanannya dipenuhi dengan bunga warna-warni, yang lagi tanpa ia sadari pada bunga berwarna putih, akan meninggalkan jejak kehitaman seperti serbuk. Saat sampai dipenghujung, Hayam Wuruk menarik napas lega.

Gadis itu tengah duduk ditepi kolam teratai, dengan kaki menjuntai memainkan air itu. Dalam temaran, Hayam Wuruk masih bisa melihat jika air itu memantulkan bayangan Ava. Kepala gadis itu tertunduk. Kedua tangannya menopang beratnya disamping tubuhnya.

Hayam Wuruk duduk disampingnya. Mengamati dengan seksama raut wajah Ava yang terlihat lebih murung dari biasanya.

"Apa yang sedang kamu pikirkan?"

Ava mengangkat kepalanya yang semula menunduk. Menoleh ke segala arah mencari sumber suara, tapi lagi gadis itu tak bisa menemukannya. "Siapa kamu?" Ujarnya dengan tubuh yang merasakan ketakutan.

"Kamu melupakan, ku?" Tanya Hayam Wuruk sedikit kesal karena Ava yang tak mengenali suaranya.

Mata Ava berbinar, ketakuatannya semua sirna. "Akh ternyata kamu? Apa yang sedang kamu lakukan disini?" Ava menatap kearah Hayam Wuruk karena tadi dia mendengar suara itu dari samping kanan tubuhnya.

Hayam Wuruk menelisik. "Kamu sebenarnya siapa? Aku bingung harus memanggilmu apa." senyum simpul terpatri dibibirnya saat Ava kembali membuka suara.

"Rajasanegara."

"Itu namamu?" Beo Ava dengan sedikit kaget karena baginya nama itu lebih seperti gelar bangsawan.

Hayam Wuruk tanpa sadar mendengus sinis. "Apa yang kamu lakukan disini?" Dia kembali mengulang pertanya yang sama.

"Aku kabur dari tugas hehe." Ava terkekeh saat mengingat kembali perbuatannya yang kabur dari tugasnya sebagai pelayan.

"Bisakah kamu menunjukan rupamu?" Ava menghentikan tawanya. Matanya berbinar saat menanyakannya. Entahlah hatinya terasa berdegup.

"Tidak." Sorot mata Ava meredup, bibirnya mengerucut kesal.

Hayam Wuruk melanjutkan saat sadar akan ekspresi yang Ava pasang. "Tidak sekarang."

"Kenapa?"

"Karena aku tak ingin."


***

18 Desember 2018

Biru

Didhelikake ing Padjajaran (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang