Chapter 08

1.1K 68 10
                                    

Time medis segera memindahkan Rain ke berankar rumah sakit ,dan segera membawa gadis itu ke ruang unti gawat darurat (UGD).

Max dan yang lain mengikuti dari belakang ,di saat Stella ingin ikut masuk suster melarang nya dan meminta untuk tunggu di tuang tunggu.

Ghisel yang baru saja selesai oprasi mendapat kabar bahwa ada pasien di UGD ,dengan langkah cepat wanita ini berjalan menuju ruang UGD.

Ghisel berhenti tepat di ruang UGD ,tangan nya terarah untuk membuka pintu ruangan itu namun ia urungkan karena wanita ini melihat sosok yang ia kenal.

"Loh! Mas Varo ngapain di sini"heran nya. "Terus Max?Stella..kalian semua--".

"Ada Aina di dalem ,tolong Aina"Alvaro memotong perkataan sang istri.

"Aina.."cicit Ghisel. "Yaudah ,kalian tunggu sini"setelah mengucapkan itu wanita cantik berjazz putih itu melangkah masuk ke ruang UGD.

"Mom...Daddy ,siapa yang sakit?"Tanya Marco ketika sudah sampai di depan ruangan UGD.

"Lu ngapain di sini?"tanya Alana heran. "Kok bisa tahu kita di sini?".

"Ehhhh ada Kak Lonay ,udah balik aja lu Kak!"seru Raffa.

"Gimana Kak Yo lancar?"sambung Dante menaik turun kan alis nya menggoda pasangan yang baru menikah ini.

"Hiraukan pemuda stress ini mas"tukas Alana pada Yoga.

"Daddy?"ucap Alviero yang melihat sosok Alvaro yang berdiri di sebelah Max.

"Nak!. Kamu ngapain di sini?".

"Daddy sendiri ngapain di sini..?".

"Nemuin Istri Daddy lah!".

"I am serious Dad!"geram Alviero.

"Kita di sini ngater Rain ,sekarang lagi di tanganin sama nyokap lu"Jawab Venus.

"HAH!. EMANG RAIN KENAPA?!".tanya Cantika sedikit berteriak Karena terkejut.

"Suara mu Cantika ,ini rumah sakit!"peringat Yoga yang tak habis fikir dengan sahabat adik sepupuh ipar nya ini.

Cantika hanya cengengesan nggak jelas ,sementara Lia mencibir Cantika ,Amara menjitak Cantika,Emely menatap datar ke Cantika sementara Arumi dan Kiana terdiam menunggu dokter yang memeriksa Rain keluar untuk memberi tahu keadaan sahabat nya itu.

"Cantika bego!"umpat Lia.

Peletakk!.

"Awww! Kepala gua sakit Emely"ringis Cantika.

"Mampus!"serapah Lia.

"Your language Lia!"peringat Alvaro kepada keponakan nya itu.

Lia meringis kecil karena peringatan Alvaro serta tatapan tajam nya ,sementara Raffa,Keno dan Gilang memberi sumpah serapah pada Lia.

"Mampus..!"serapah mereka bertiga penuh kemenangan.

"Boy!"geram Alvaro. "Jaga bahasa kalian".

"Syukurin..!"seru Bondan penuh kemenangan karena melihat wajah masam ketiga sahabat nya itu.

"Siapa suruh mapus-mampusin Lia"sambung nya sambil merangkul Lia.

"Heh! Cewe gua itu"perotes Dante Karena Bondan merangkul Lia.

"Upsss!"Bondan langsung melepaskan Lia dan merangkul Cantika.

Paris love story 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang