Rain sedang berdiri di tepi kolam renang rumah nya ,ia masih memikirkan siapa orang yang Max cari.
Bahkan ia tidak mengikuti jadwal makan malam bersama yang lain ,pikiran nya saat ini hanya dia yang di cari oleh Max.
"Apa daddy sedang menyembunyikan sesuatu ya dari kita semua ,atau mungkin mom juga tahu tentang rahasia daddy"terka nya.
Tanpa ia sadari cairan kental berwarna merah keluar dari hidung nya.
Tes..
Rain sedikit terkejut karena ada sesuatu yang mengenai tangan kanan nya ,dan ia terbelak di saat melihat tetesan darah di sana.
"Darah.."cicit nya.
Buru-buru ia menutup hidup nya dengan tangan kanan nya ,Rain sedikit berlari memasuki rumah nya tujuan nya adalah kamar mandi.
"Ade kok lari-lari.."tegur Inahara yang kebetulan lagi lewat.
Rain menghiraukan teguran itu ,ia langsung masuk ke dalam kamar mandi dan mengunci pintu kamar mandi itu.
"Ade kenapa ya ,lagi ke kebelet kali ya.."gumam Inahara berjalan menuju ruang makan.
Rain memutar keran wastafel dan membasuhi hidung nya dengan air ,berharap darah itu akan hilang namun darah itu bukan nya hilang malah tetap mengalir.
"Tuhan sebenarnya aku kenapa.."lirih Rain mematikan keran dan menarik tisu yang ada di situ.
"Kenapa darahnya nggak mau berhenti".
Sementara di ruang makan sangat hening ,mereka sedang makan dengan khidmat sampai akhirnya Venus membuat kebisingan.
"Aduh gua kebelet "heboh nya beranjak dari tempat duduk nya ,dan menimbulkan bunyi berisik dari kursi yang bergesekan dengan lantai.
"Santai mas bro!"ujar seru Karel.
"Mau Kemana Venus?"Tanya Stella.
"Ke kamar mandi mom"jawab Venus dengan suara kebelet dan menahan pipis.
"Di kamar mandi bawah ada si ade ,kamu di kamar mandi kamar aja"kata Inahara.
"Kamar siapa bu?".
"Kamar siapa aja.."jawab wanita itu.
"Emmm.. nggak usah deh ,mending Venus nunggu Rain selesai nggak enak masuk kamar orang"setelah mengucapkan itu Venus terbirit-berit ke kamar mandi.
Tok..Tok..Tok...!.
"Rain udah belum ,gua kebelet nih!"seru Venus sambil mengetuk pintu kamar mandi tak sabaran.
"Sebentar ka ,dikit lagi!"balas Rain.
Gadis ini sedang mengelap darah nya ,tisu sudah hampir habis namun darah itu tak kunjung berhenti.
"Rain gua kebelet nih..!".
"Sebentar kak".
Ia mengambil tisu yang terakhir dan membuang semua tisu yang sudah terkena darah ke tempat sampah ,di saat ingin keluar kepala nya berdenyut sakit dan pandangan matanya membuaram.
"Ahhhh lama ,gua pinjem kamar lu aja yak udah kebelet nih..".
Setelah mengucapkan itu Venus pergi ke kamar Rain yang ada di lantai dua ,sementara Rain sudah tergeletak tak sadarkan diri di lantai kamar mandi yang dingin.
"Marco mau ke kamar dulu ya semua"izin laki-laki itu.
"Mau ngapain lu?"tanya Bayu.
"Gua mau ngecas HP ,lagi gua udah selesai makan dah ya gua ke atas dulu.."ucap Marco.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paris love story 2
Teen FictionKisa cinta Alviero dan Rain yang awalnya indah dan tenang bagai air terjun yang mengalir ,harus mengalami masalah. Akan kah mereka bisa menghadapi nya?. PARIS Love STORY 2