Chapter 18 (kecurigaan Rain )

976 53 0
                                    

                         ***

"Saya mau secepat nya kamu menemukan dia!"perintah Max.

Pria taman ini sedang berbicara serous dengan seseorang lewat fia telpon ,Rain yang kebetulan sedang lewat menghentikan langkah nya kerana ucapan Max tadi.

"...".

"Bagus setelah ketemu cari info latar belakang keluarga yang telah merawat nya ,saya percaya kan penuh pada mu jangan mengecewakan saya seperti tim kamu lain nya karena saya sudah lama mencari dia..!".

Rain mengerenyit bingung ,sebenarnya Max sedang berbicara dengan siapa? Kenapa Max keliatan begitu serious? Dan siapa dia yang di masuk Max kenapa Max sudah lama mencari dia ?.

"...".

"Hmmm! Terimakasih".

Rain terkesingkep kaget karena ada seseorang yang memegang pundak nya ,bukan hanya Rain yang kaget namun Max yang baru saja mematikan sambungan telpon itu ikut menoleh ke arah sumber suara.

"Mommy ngagetin Rain aja deh!"perotes Rain sambil mengusap dada nya ke atas ke bawah. "Untung aku nggak punya penyakit jagung ,kalo punya aduhhhh gawat deh entar Rain masuk rumah sakit terus paling para Rain mati!"ucap Rain dramatic.

Stella memutar bola matanya ,kenapa putri kecil nya ini menjadi lebay.

Stella mengibaskan tangan nya di depan wajah Rain ,seolah tidak perduli dengan ucapan penuh drama itu.

"Mulut mu itu Rain ,di jaga kalo ngomong!"tukas Stella tak suka karena Rain membawa kata 'mati ' di pembicaraan mereka.

"Kamu ngapain di sini?"sambung wanita cantik itu bertanya.

Rain menunjukan cengiran kikuk nya ,ia menggigit bibir bawah nya.

Tak mungkin kan ia mengatakan ,bahwa ia tak sengaja mendengar pembicaraan Max lewat telpon dengan seseorang?.

'Nati yang ada gua di ceramahin' batin nya sambil menatap Max ngeri.

"Kamu kenapa ngeliat daddy dengan experesi seperti itu?"tanya Max heran karena mendapat tatapan 'takut' dari putri nya.

"Ah..nganu itu anu "Rain merutuki dirinya sendiri karena ia gugup.

"Ada apa dengan anu Rain"kata Max ambingu.

"Mas!"desis Stella dan memandang Max tajam seolah berkata 'jangan bicara aneh-aneh di depan Rain ,kalo nggak kamu tidur di luar selama sebulan!'.

Max yang memang mengetahui ucapan lewat mata Stella ralat lebih tepat nya ancaman yang istri nya berikan dari tatapan mata nya ,ia meneguk ludah nya dan memandang Stella dengan memelas seolah berkata

'Yang kamu mah gitu ,mainan nya ancaman'.

"Aku nggak ngancam,aku serious!"kata Stella tanpa suara.

Namun Max tahu lewat gerakan bibir istri nya itu ,Rain mengerenyit kan dahi ya bingung ada apa dengan daddy nya kenapa daddy nya terliah ketakutan.

"Daddy kenapa deh ,tadi muka nya keliatan kayak maling ayam tetangga yang ketahuan warga ,dan sekarang daddy keliatan takut"Ucap Rain.

Rain membulatkan mata nya."atau jangan-jangan daddy ke tempelan setan yang suka maling ayam tetangga ,dan setan penakut ya di jalan menuju pulang"gadis itu bergidik ngeri dan bersembunyi di balik punggung Stella.

Stella menahan tawa nya yang akan meledak ,ucapan putri nya itu sangat ngawur sementara Max mendelik kesal karena ucapan Rain.

"Kamu itu Rain ,mana kalo ada setan yang suka maling ayam tetangga dan setan penakut"seru Max.

Paris love story 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang