-
-
-
-
Jeno tidak ingat kapan terakhir kali ia memerhatikan design rumahnya sendiri. Jika dulu ia begitu tidak peduli akan tetapi saat ini matanya benar-benar berkeliaran menelusuri interior rumahnya dari depan. Matanya terus bergulir hingga jalanan setapak di samping rumahnya, jalan yang di buat untuk menuju taman belakang tempat dimana Ibunya senang merawat beberapa bunga.
Baru satu bulan lebih Jeno meninggalkan rumah dan Jeno merasa asing di rumahnya sendiri."Ayo masuk. Kita tunggu mereka di dalam." ujarnya. Jaemin mengangguk pelan dan mengikuti langkah Jeno.
Jeno membuka pintu rumahnya dan mendapati kakaknya yang berada di tengah-tengah anak tangga menuju lantai bawah. Woo Bin menatap keduanya terkejut.
"Aku baru saja akan membukakan pintu." katanya. Lalu Woo bin berbalik berniat kembali ke kamarnya, namun baru beberapa anak tangga yg ia lewati langkahnya tiba-tiba berhenti, tubuhnya berbalik memerhatikan sekali lagi seseorang yang berdiri di samping Jeno.
Woo Bin merasa tidak asing dengan wajahnya.
"Siapa namamu?" Tanyanya langsung.
Jeno mengerutkan kening mendengar pertanyaan Woo Bin, itu terdengar sedikit mengintimidasi. Tidak seperti Woo Bin yang biasanya.
Jaemin tersentak, ia terkejut dengan suara bariton milik Woo Bin, itu cukup membuatnya takut dan bersembunyi di balik tubuh Jeno.
"Hyung kau membuatnya takut." Jeno berkata. Matanya beralih melirik Jaemin yang berada di balik punggungnya. "Jangan hiraukan dia. Ayo duduk di ruang keluarga."
Jaemin mengikuti langkah Jeno. Woo Bin mengikuti, ia benar-benar tidak asing dengan wajah laki-laki yang di bawa Jeno. Woo Bin seperti pernah melihatnya.
"Jeno! Ya! Lee Jeno!" Teriaknya. Woo Bin melangkah lebih cepat. "Jangan katakan jika dia Na Jaemin!" Ujarnya dengan suara lantang.
Jeno menghentikan langkah diikuti Jaemin di belakang tubuhnya. Jeno menoleh bersamaan dengan Jaemin.
Woo Bin berdiri di anak tangga terakhir.
"Ba-bagaimana Hyung bisa tau?" Tanya Jeno terkejut.
Woo Bin menghembuskan nafas kasar. jemarinya menyisir rambutnya kebelakang.
"Kalian benar-benar--" Woo Bin kehilangan kata-kata. "Duduklah dulu, akan ku jelaskan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Nana [Nomin]
FanfictionLee Jeno di jodohkan orang tuanya, tetapi ia menolak dan memilih kabur dari rumah, Jeno mengaku diusir dari rumahnya pada seorang pemuda manis namun kaku bernama Na Jaemin, teman satu universitas Jeno. Jaemin tidak sengaja bertemu Jeno yang sedang...