18

18.1K 2K 246
                                    

Mark: (kenapa gua di sini?) Na, bisa singkirin tangan lu gak? Perasaan gua gak enak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mark: (kenapa gua di sini?) Na, bisa singkirin tangan lu gak? Perasaan gua gak enak.

Fokus ke Haechan wkwk

Jeno-Jaemin 👀

-

-


Jeno terbangun pukul tiga pagi dan mendapati jika Jaemin tidak ada di sisinya. Ia terkejut, meloncat turun dari tempat tidur, dengan cepat mengenakan pakaiannya kemudian berlarian hingga ke ruangan depan. Nafasnya memburu tidak menemukan Jaemin di sana, langkahnya semakin cepat ketika ia mencoba mencari Jaemin di ruang dapur, namun hasilnya sama saja. Tidak ada tanda-tanda kehidupan di ruangan itu.

Sekarang Jeno bukan hanya merasakan kepanikan mendera dirinya, ia juga merasakan ke khawatiran.

Jeno meraih ponselnya yang berada di saku celana, membuka kunci lalu mengernyitkan dahi saat menerima notifikasi dua belas panggilan dari seniornya Jaehyun , tidak ada pesan apapun yang masuk selain panggilan tidak terjawab Jaehyun.

Jeno memutuskan menghubungi kembali Jaehyun.

Butuh waktu lama hingga Jaehyun mengangkat telponnya, Jeno bisa menebak jika seniornya ini masih berada diambang kesadaran saat mengucap kata hallo di seberang telepon.

"Hyung... maaf mengganggumu, apa Jaemin disana?" Tanya Jeno langsung. Ia tidak tau kenapa dirinya malah menanyakan Jaemin daripada rasa penasarannya tentang dua belas panggilan Jaehyun kepadanya. Menurutnya keberadaan Jaemin jauh lebih penting.

"Yak! Kau pikir jam berapa ini?" Jaehyun menggerutu. Jeno meringis mendengar nada kemarahan Jaehyun.

"Tunggu! Apa maksudmu menanyakan Jaemin? Dia tidak bersamamu?" Nada suara Jaehyun memelan di akhir kalimat seolah takut jika pembicaraan mereka terdengar orang lain. Jeno bisa mendengar suara pergerakan Jaehyun di seberang sana. Sepertinya Jaehyun berpindah posisi.

"Aku baru saja bangun Hyung, dan Jaemin tidak ada di sampingku, bagaimana dengan Taeyong Hyung? apa Hyung sudah menemukannya?" Jeno berjalan menuju pintu keluar, ia meraih hoodie dan memakainya dengan cepat. Sambil menunggu Jaehyun menjawab pertanyaannya Jeno mengikat tali sepatunya.

"Taeyong sudah bersamaku-" Jaehyun menjawab, terdengar sedikit kaku. Jeno tidak menyadarinya tapi Jeno meyakini jika Jaehyun saat ini jauh lebih tenang di bandingkan saat mereka bertemu beberapa jam yang lalu.

Kini Jeno mengerti bagaimana rasanya berada di posisi Jaehyun saat Taeyong yang menghilang, lalu sekarang Jeno kehilangan Jaemin dan itu sungguh mempengaruhi akal sehatnya.

Jeno merasa panik sekaligus khawatir, tetapi ia harus bisa menenangkan diri. Ia yakin jika Jaemin tidak mungkin meninggalkannya, Jaemin mungkin hanya pergi ke suatu tempat dan Jeno hanya perlu mencarinya dengan kepala dingin.

"Kau sudah mencoba menghubungi Jaemin?" Tanya Jaehyun.

Jeno tertegun. Ia mendadak seolah tersadar akan sesuatu.

Dear Nana [Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang