14

24.2K 2.6K 373
                                    

Cameo(Jaeyong : Numpang lewat)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cameo
(Jaeyong : Numpang lewat)

-

-

-

-

-

Jaemin terbangun dalam sebuah kamar yang terasa asing. Ia melihat sekeliling, warna abu-abu mendominasi setiap sudut ruangan, matanya bergulir hingga terpaku pada meja nakas di dekat tempat tidurnya, sepersekian detik kemudian Jaemin menyadari jika ini adalah kamar milik Jeno, ada sebuah foto yang berada di atas nakas, foto yang membuat Jaemin mengenali siapa pemilik ruangan. Itu adalah foto Jeno bersama Mark dan Renjun ketika lulus sekolah menengah atas.

Seharusnya Jaemin bisa mengenali tempat ini dengan cepat karena wangi tubuh Jeno memenuhi seisi ruangan.

Jaemin bergerak turun dari tempar tidur, berjalan menuju balkon kamar yang terbuka, udara pagi menerpa wajahnya seketika saat Jaemin melangkah keluar. Ini masih jam enam pagi dan Jaemin sudah terbangun seperti kebiasaannya.

Ia sedikit merasa kehilangan saat ia terbangun Jeno tidak ada disisinya, Jaemin masih mengingat jika kemarin Jeno mengajaknya berkunjung ke rumahnya namun Jaemin melupakan bagian dimana ia justru menginap disini.

Matanya menelusuri pekarangan rumah, ia bisa melihat ada kolam renang besar di bagian kanan, dan tepat di depannya ada taman kecil yang banyak di tumbuhi berbagai macam bunga.

Mata Jaemin kemudian beralih saat mendengar suara kecipak air, tidak ada yang berenang, hanya ada seorang pekerja yang sedang membersihkan kolam disana. Jaemin sungguh berharap ia bisa melihat Jeno yang sedang berenang, itu pasti terlihat sangat menarik.

Suara helaan nafas terdengar di belakang tubuhnya, Jaemin berbalik dan menemukan Jeno dalam keadaan yang tidak baik-baik saja. Wajahnya terlihat panik sebelum memperlihatkan senyumannya yang kini menjadi favorite Jaemin.

"Ada apa?" Tanyanya mengerutkan kening.

"Panik melihat kau tidak ada ditempat tidur." Jeno berjalan mendekat.

Jaemin menutup mulutnya menahan tawa. Jeno dan rasa khawatirnya yang berlebihan.

"Kau berpikir aku kabur begitu?" Ujarnya geli.

Jeno sudah berdiri di depannya, meraih pinggangnya mendekatkan tubuh keduanya, Jaemin tidak perlu merasa malu untuk membalas perbuatan Jeno dengan menaruh kedua tangannya di pundak. Mereka saling bertatapan beberapa detik sebelum Jaemin memutuskan kontak mata keduanya dan menaruh kepalanya di pundak kanan Jeno, bersandar disana dengan nyaman.

"Aku hanya takut kau kenapa-napa, maaf mungkin aku terlalu berlebihan." Ujarnya. Jaemin mendengarkan dalam diam. Pelukan Jeno selalu membuatnya tenang. Ia tidak tahu mengapa, tetapi Jaemin menyukai ini, hanya ada dirinya dan Jeno  menghabiskan waktu bersama, itu sudah cukup baginya.

Dear Nana [Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang