Jeno: gua gini amat Na ngebucinnya...
Jaemin: gak ikhlas nih? 😒Jeno: enggak Na... enggak, buat Nana apapun dikasih...
Jaemin: gitu dong Nono...😏-
-
-
Kekhawatiran yang sempat Jeno takutkan tidak terjadi. Jeno hanya menatap sendu ke arah Jaemin yang kini telah menyembunyikan wajahnya dalam dekapan Taeyong. Kesedihan yang tidak coba di tutupi pemuda Na tersebut. Hati Jeno mendadak merasa teriris, melihat Jaemin menangis adalah hal yang tidak ingin Jeno lihat. Jeno masih mengingat dengan jelas kata-kata darinya yang menjadi penyebab tangis Jaemin tidak berhenti sedari tadi.
"Halo Ayah.." Jeno menjeda, mengambil jemari lemah Ayah Jaemin untuk di genggam. Dengan susah payah ia melanjutkan kalimat. "Saya Lee Jeno, Putra kedua Lee Donghae dan Lee Eunhyuk, calon putramu yang lain. Maaf menemuimu dalam keadaan yang seperti ini." Ada tarikan nafas panjang yang Jeno lakukan, menahan kegugupan yang kini tengah ia rasakan. Meski Ayah Jaemin masih tetap terbaring tanpa pergerakan sedikitpun tetap saja Jeno merasa khawatir, bagaimana jika Ayah Jaemin memberikan sebuah pertanda ketidak setujuannya. apa yang dapat Jeno lakukan nantinya.
"Jeno ingin meminta izin...." ujarnya melanjutkan. Mencoba menahan getaran suaranya. "Meminta izin untuk menjaga anakmu. Na Jaemin. Saya bersumpah akan menjaganya dalam keadaan apapun. Sehat, sakit, suka dan duka. Jeno akan bersamanya hingga nafas terakhir. Semoga Ayah merestui hubungan kami."
Setelah Jeno menyelesaikan kata-katanya Jaemin tidak bisa membendung airmata. Ia menangis di bahu sang kakak. Taeyong sudah mencoba menenangkannya namun tidak merubah apapun.
Jeno tidak bisa membiarkan Jaemin terus meratapi kesedihannya. Ia berjalan menghampiri Taeyong, melepas rangkulan Jaemin di lehernya, memindahkan sosok itu ke dalam dekapannya. Jeno terpaksa membawa Jaemin dengan menggendongnya di punggung dengan bantuan Taeyong supaya mereka cepat pergi dari tempat itu agar tidak mengganggu kondisi Ayah Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Nana [Nomin]
FanfictionLee Jeno di jodohkan orang tuanya, tetapi ia menolak dan memilih kabur dari rumah, Jeno mengaku diusir dari rumahnya pada seorang pemuda manis namun kaku bernama Na Jaemin, teman satu universitas Jeno. Jaemin tidak sengaja bertemu Jeno yang sedang...