21

17.5K 1.9K 163
                                    

🔥🔥🔥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔥🔥🔥

.






Mereka resmi menikah, Jaemin telah resmi menjadi bagian dari keluarga besar Lee.  Tidak pernah terbayangkan dalam rencana hidupnya jika ia akan menikah di usia yang terbilang sangat muda.

Dua puluh tahun adalah usia dimana orang-orang sibuk mencari jati diri, menyusun masa depan dan mulai memikirkan untuk menggapai cita-cita. Jaemin tidak menyalahkan siapapun, semua yang terjadi pastilah memiliki sisi baik yang akan membuat Jaemin jauh lebih bisa mengerti keadaan, belajar lebih banyak hal, dan tentunya untuk menjadikan dirinya lebih dewasa. Untuk saat ini Jaemin tidak banyak memikirkan hal lain selain dirinya sendiri, ada nyawa lain yang kini harus ia jaga, nyawa yang kini sedang tumbuh di dalam tubuhnya. Semua sudah terlanjur terjadi dan ini tidak sepenuhnya salah Jeno, Jaemin juga tidak pernah mengetahui jika dirinya di berikan sebuah keistimewaan itu di dalam tubuhnya, ia bersyukur, setidaknya Jeno bukan seorang yang tidak bertanggung jawab.

Jaemin memang kaku, ia tidak memiliki kelebihan dalam berkomunikasi dengan orang baru. Jaemin selalu berusaha mengabaikan mereka yang sering mengatakan jika ia hanya memanfaatkan Haechan, mereka hanya tidak tau saja jika keduanya punya ikatan darah yang sangat kental.

Memikirkan jalan hidupnya yang mendadak berubah membuat Jaemin kembali mengingat beberapa waktu lalu. Jaemin bersumpah ia tidak pernah mencoba untuk mengenal sosok Jeno, meski Chenle sering menyinggung namanya dalam pembicaraan mereka ia tidak pernah tertarik. Jaemin hanya mengenal sosok Jeno sebagai seseorang yang sangat berprestasi, tidak lebih.

Jeno sangat berbeda dengannya, mereka seperti langit dan bumi. Jeno sosok yang terlihat sempurna, dia lahir dari keluarga yang luar biasa, di berkahi kepintaran diatas rata-rata. Jeno bahkan tidak perlu bekerja keras seperti Jaemin yang selalu belajar agar mendapatkan beasiswa.

Jaemin cukup menahan diri, memberikan batas yang seharusnya tak pernah ia lewati.

Namun takdir membawa mereka dalam satu perasaan yang sama. Sebuah perasaan asing yang begitu menyenangkan, mendebarkan tiap kali mereka tak sengaja saling menatap. Debaran yang membuat mereka tersipu malu setiap detiknya.

Waktu berlalu sampai tiba waktu dimana rahasia yang tertutupi perlahan mulai terungkap. Tentang saudara kandung yang tidak pernah ia ketahui, tentang sosok Ayahnya yang ternyata masih hidup dan kini terbaring lemah, berusaha berjuang diantara hidup dan mati.
Jaemin bahagia masih bisa melihat sosok Ayahnya yang masih bisa bernafas, jika saja Ibunya juga berada diantara mereka, hidup Jaemin tentu akan lebih sempurna.

Jaemin tidak pernah meminta lebih, bisa hidup tenang dengan keluarga kecilnya bersama Jeno baginya sudah sangat cukup, Jeno bertanggung jawab dan sangat mengerti dirinya, lebih dari itu Jeno yang mencintainya saja itu sudah sangat luarbiasa. Memang siapa Jaemin berhak mendapatkan sosok Jeno yang sangat sempurna?

Dear Nana [Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang