*****
Tanpa sadar Hinata menoleh ke arah lapangan basket dan hatinya langsung berdebar saat matanya bersitatap dengan Naruto yang juga sedang memandang ke arahnya. Cepat - cepat Hinata kembali melihat ke depan, tidak kuat bertemu pandang terlalu lama dengan mata beriris biru Naruto yang selalu bisa membuat jantungnya berdebar lebih cepat.
Hinata baru sadar ternyata dirinya tidak bisa menghilangkan bayangan pemuda pirang itu dari dalam pikiran dan hatinya. Hinata masih menyukai Naruto meski pemuda itu sudah melecehkannya.
" Jadi ternyata kalian berdua punya hubungan khusus ya? "
Pertanyaan Sasuke itu sukses membuat Hinata kaget. Hinata berhenti dan menoleh ke arah Sasuke yang kini menatapnya sambil tersenyum aneh.
" Apa maksudmu, Sasuke? " tanya Hinata.
" Aku lihat cara kalian saling berpandangan. Kau juga membiarkan Naruto menyentuh wajahmu tadi. Kalian ini diam - diam pacaran ya? " tuduh Sasuke.
Hinata langsung tersedak mendengar tuduhan Sasuke itu.
" Aku bersumpah demi Tuhan! Kami tidak punya hubungan apa - apa, Sasuke! " jerit Hinata dengan wajah merah padam.
" Kalian punya hubungan juga tidak apa - apa, Hinata. Mungkin dengan pacaran denganmu, dia tidak akan berulah dan mencari masalah lagi. Aku rasa dia melakukan semua itu untuk menarik perhatian dari semua orang karena dia hanya kesepian. " ucap Sasuke.
" Kesepian? " tanya Hinata tidak mengerti.
" Sejak kecil Naruto itu yatim piatu karena kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan. Dia terpaksa tinggal di panti asuhan karena tidak punya saudara yang menampungnya karena satu - satunya kakeknya yang masih hidup selalu berkeliling dunia dan tidak bisa dihubungi karena sulit menemukan alamatnya. Baru setelah Naruto kelas 2 SMP kakeknya itu pulang ke Jepang lalu mengambil Naruto dari panti asuhan untuk tinggal bersamanya. Namun setahun lalu kakeknya meninggal dan kini dia hidup sendirian. " jelas Sasuke panjang lebar.
Hinata merasa sangat kaget mendengar penjelasan Sasuke itu.
" Darimana kau tahu semua itu? " tanya Hinata.
" Aku tahu karena rumah kakek Naruto ada di sebelah rumahku. " ucap Sasuke.
Hinata kaget. Bukankah Sasuke tinggal di kompleks perumahan elit? Jadi Naruto itu dari keluarga kaya?
" Tapi kau jangan tanyakan alamat Naruto padaku, Hinata. Sejak kakeknya meninggal, Naruto tidak mau tinggal di rumah kakeknya itu sendirian dan memilih menyewakannya pada orang lain. Dia sendiri tinggal di apartemen yang aku tidak tahu ada di mana. " ucap Sasuke.
" A-Aku kan tidak bertanya! " ucap Hinata dengan wajah merah padam karena malu mendapat tuduhan Sasuke itu.
" Yah. Siapa tahu kau jadi penasaran pada kehidupan dan segala sesuatu tentang pemuda pujaanmu itu. " goda Sasuke.
" Apa kau bilang?! Dia itu bukan pemuda pu.. Ah! Kau ini! " Hinata jadi malu bercampur kesal pada Sasuke.
Sasuke hanya tertawa karena sudah sukses membuat Hinata salah tingkah dengan godaannya. Dia benar - benar puas bisa membuat Hinata yang biasanya pendiam itu jadi marah - marah dan kesal. Dan wajah Hinata yang merah padam itu benar - benar lucu di matanya.
Dalam hatinya Hinata jadi merasa kasihan dan simpati pada Naruto. Ternyata di balik sikapnya yang bengal dan kasar itu, Naruto menyimpan kesedihan dan juga penderitaan akibat tempaan kehidupan keras yang dijalaninya sendirian.
Selama ini Hinata hanya tahu bahwa tatapan mata beriris biru pemuda itu membuat dirinya selalu terpaku karena terpesona, sentuhan pemuda itu membuat jantungnya berdebar berkali lipat dan keberadaan Naruto di dekatnya membuat dirinya merasakan getaran aneh yang asing namun menyenangkan di dalam dadanya. Tapi selain semua itu, Hinata baru sadar ternyata Hinata tidak mengetahui apapun tentang Naruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love For Hinata
FanfictionDisclaimer @ Masashi Kishimoto. Naruto, Haruhina, Anime, Drama, Family.