Part 28. Happy Family

4.8K 203 8
                                    

*****
Thanks for everyone who read this fic and leave coments and correction.

First.
About Choji's doughter name. Its Choco? I think if the father name Choji, we only change last letter with o for femininity effect for the doughter's name. ( I think my logic got really messed up. Jezz. To Choco's fans, I'm sorry guys)

Second.
Who's the girl that Boruto likes? I choose Sumire? That's in my own preference, of course. But I don't wana write about it.

Third.
Chapter 28 gone? Missing?
It's actually technical error. I shuold publish this chapter before  "Ever After" but.. I published the wrong chapter. How Stupid!

So..

Here is chapter 28.

By the way. I wrote this chapter when my dirty brain kicking out. So..
Warning for lemon scene ahead!
Enjoy reading.

*
*
*

Naruto mengerang merasakan denyutan dinding lembut dan hangat yang meliputi kejantanannya yang tak lama kemudian terasa kembali basah. Hinata sudah mencapai klimaks lagi padahal dia baru saja memasukkan kejantanannya ke dalam tubuh istrinya itu. Naruto menikmati remasan dinding vagina Hinata dengan gerakan ritmisnya yang terasa memijit batang kejantanannya. Kenikmatan yang ditimbulkannya sangat disukai Naruto. Meski tidak terlalu kuat hingga bisa membuatnya ikut klimaks tapi Naruto menikmati saat melihat Hinata yang sedang mengalami orgasme. Istrinya itu akan mendesah panjang dengan suara merdunya. Tubuh putihnya akan mengejan dan membusung dengan kedua payudara besarnya yang terlihat tegang dengan kedua nipple kemerahannya yang mengalami ereksi. Sementara perutnya yang buncit kadang akan menunjukkan gerakan menonjol yang terlihat lucu di mata Naruto. Itu adalah pemandangan indah yang akhir – akhir ini sangat dinantikannya. Yap! Naruto memang sedang bercinta dengan Hinata yang sedang hamil delapan bulan lebih.

Sejak masa awal kehamilan Hinata, Naruto menahan dirinya untuk mencumbu istrinya karena takut akan mengganggu dan membahayakan janin yang dikandung Hinata meski dokter mengijinkannya. Tapi sejak kehamilan Hinata melewati enam bulan, istrinya itu malah sering mengundang Naruto untuk mencumbunya. Dokter berkata hal itu terjadi karena faktor hormonal yang membuat libido Hinata naik lebih dari biasanya dan itu normal. Dan Naruto akan dengan senang hati mencumbu Hinata hingga istrinya puas berapa kali pun dalam sehari, itu jika dia tidak ingat harus pergi bekerja. Yah meskipun Naruto harus mencumbu Hinata dengan sangat hati-hati dan dengan posisi yang sering tidak terlalu nyaman karena perut Hinata yang  besar itu.

Naruto menggerakkan tubuhnya keluar masuk dengan perlahan dan hati – hati dan Hinata yang sudah terkulai lemas kembali mendesah – desah nikmat. Naruto tersenyum melihat Hinata kembali mengerang saat dia juga mencumbu kedua nipple kemerahan istrinya itu dengan jilatan dan hisapannya serta pilinan dan tarikan jemarinya.

" Hahhh.. Narutoo!! " Hinata kembali klimaks saat Naruto menghisap nipple kanan Hinata dengan kuat.

Naruto berhenti bergerak untuk kembali menikmati cengkraman dinding lubang Hinata di kejantanannya juga sensasi basah dan hangatnya. Uhh... Naruto benar – benar menikmatinya.

Naruto kembali bergerak dengan hanya memasukkan setengah batang kejantanannya ke lubang surga istrinya itu karena dokter memperingatinya agar tidak melakukan penetrasi terlalu dalam saat mencumbu istrinya yang sedang dalam keadaan hamil besar itu. Naruto bergerak makin cepat karena dia sudah tidak bisa menahan sakit di kejantanannya yang mulai tidak bisa menahan isi di dalamnya yang berteriak meminta pelepasannya. Hinata yang sudah lemas kelelahan mengerang lemah merasakan gerakan cepat Naruto yang membuatnya kembali tenggelam dalam kenikmatan.

Love For HinataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang