*****
Hinata melindungi wajahnya dengan kedua tangannya. Hinata hanya bisa pasrah jika Sasuke akan memukulnya lagi. Mengingat tamparan yang sangat menyakitkan yang dilayangkan dengan sekuat tenaga oleh Sasuke tadi, Hinata tidak akan heran jika Sasuke tega membunuhnya. Tapi Hinata tidak akan menyesal jika dia mati hari ini. Paling tidak hari ini dia sudah berbaikan dengan Sakura. Dan kemarin Naruto sudah tidak menjauhinya lagi dan mulai menunjukkan kepedulian dan perhatiannya lagi padanya. Naruto bahkan memberikan coklat yang masih disimpannya hingga sekarang. Meskipun itu artinya Hinata hanya punya Naruto sebagai satu-satunya orang yang peduli padanya, tapi hal itu sudah cukup membuatnya puas. Jika dia mati hari ini, Hinata merasa akan bisa mati tanpa meninggalkan rasa penyesalan apapun.
Tapi sebelum tangan Sasuke mengenai Hinata, ada tangan lain yang menangkap dan mencekalnya. Hinata kaget saat melihat Naruto tiba – tiba muncul di depannya dan langsung mencekal tangan Sasuke lalu menyentakkanya hingga pemuda berambut hitam itu terdorong ke belakang.
" Na – Naruto.. " panggil Hinata.
Naruto segera membantu Hinata berdiri. Pemuda pirang itu sangat marah melihat bekas tamparan Sasuke di pipi Hinata. Naruto berjalan cepat menghampiri Sasuke lalu menarik kerah seragam Sasuke.
" KAU MEMUKUL SEORANG PEREMPUAN, SASUKE?! APAKAH ITU HAL YANG BIASA DILAKUKAN SEORANG KETUA OSIS SEPERTIMU!! " teriak Naruto murka.
Naruto langsung memukul wajah Sasuke hingga hingga pemuda itu jatuh terjengkang dan mendarat keras di rumput dengan pantatnya.
" Brengsek Kau, Naruto!! Jangan campuri urusanku!! " teriak Sasuke sambil berdiri.
" Aku hanya ingin kau merasakan saat ada orang yang lebih kuat darimu memukulmu dengan tanpa rasa kasihan!! Jadi rasakan ini!! " teriak Naruto kalap.
Naruto menarik kerah seragam Sasuke lalu kembali memukul wajah pemuda itu. Selanjutnya pukulan dan tendangan Naruto menghantam tubuh Sasuke. Sasuke yang mencoba melawan tidak bisa menahan semua pukulan Naruto yang memang lebih kuat dan terbiasa berkelahi. Sasuke pasti akan menjadi bulan – bulanan Naruto seandainya saja Hinata tidak menjerit – jerit dan memohon pada Naruto untuk menghentikan pukulannya.
" Aku mohon hentikan, Naruto!! Sudah cukup!! Kau jangan menjadi seperti dia!! Aku mohon berhenti!! Naruto!! " jerit Hinata yang membuat beberapa siswa termasuk Shikamaru, Choji dan Kiba yang sedang berada di lapangan basket mendatangi tempat itu. Shikamaru dan Choji segera memisahkan dan menjauhkan Naruto dan Sasuke.
" Naruto!! Sasuke!! Ada apa ini?! Kenapa kalian berkelahi?! " teriak Shikamaru sambil memegangi Naruto agar tidak bisa lagi melayangkan pukulan atau tendangan ke arah Sasuke yang masih dipegangi oleh Choji.
" Katakan pada Si Brengsek itu untuk tidak lagi memukul seorang perempuan atau aku akan benar – benar membunuhnya!! " ucap Naruto sambil melepaskan diri dari cekalan Shikamaru.
" Apa?! " Shikamaru yang kaget.
" Benarkah yang dikatakan Naruto itu, Sasuke?! " tanya Shikamaru sambil menoleh ke arah Sasuke.
Tapi Sasuke tidak menjawab pertanyaan Shikamaru. Sasuke mendorong Choji hingga pemuda berbadan besar itu melepaskannya. Setelah itu Sasuke pergi begitu saja tanpa menoleh lagi.
" Orang itu memang merepotkan! " dengus Shikamaru sambil menghela nafas kesal.
" Ayo aku antar ke UKS, Hinata. " ucap Naruto sambil menarik tangan Hinata ke UKS.
Semua yang ada di tempat itu memandang kepergian Naruto dan Hinata dengan tatapan mata heran. Jadi Naruto dan Hinata itu masih pacaran? Pikir semua yang melihat Naruto menggenggam tangan Hinata dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love For Hinata
أدب الهواةDisclaimer @ Masashi Kishimoto. Naruto, Haruhina, Anime, Drama, Family.