Part 12. No Angel

3.2K 263 8
                                    

*****

Hinata langsung berdebar saat pandangannya bertemu dengan Naruto. Cepat - cepat Hinata menunduk karena terlalu gugup bertatap muka dengan Naruto. Hinata juga masih merasa segan karena telah bersikap kasar pada Naruto kemarin saat pemuda pirang itu minta maaf padanya. Meskipun Hinata berharap untuk segera bertemu lagi dengan Naruto agar bisa meminta maaf, tapi ternyata saat benar - benar sudah bertemu, Hinata menjadi bingung harus bersikap bagaimana di hadapan Naruto. Hinata ingin sekali segera meminta maaf pada Naruto atas sikapnya kemarin, tapi dia tidak mungkin melakukannya disini dan dalam suasana pesta yang ramai seperti ini kan?

Sementara itu, Naruto yang melihat reaksi Hinata itu menganggap Hinata tidak mau melihatnya karena masih belum bisa memaafkannya. Naruto jadi sangat sedih dan berjalan sedikit menjauh dari Hinata. Padahal dia berharap setelah semalaman Hinata sudah bisa memaafkan dirinya. Tapi mungkin dirinya masih harus bersabar untuk mendapatkan maaf dari Hinata.

" Naruto? Darimana kau bisa masuk? Jangan bilang kau memanjat pagar lagi? " tanya Sasuke kesal.

" Aku hanya mengikuti bau sedap ini saja dan tahu - tahu aku sudah ada di sini. " ucap Naruto.

" Kami kan juga temanmu. Kenapa kau tidak mengajak kami? " ucap Kiba yang datang bersama dengan Shikamaru. Lalu kemudian Choji menyusul dan langsung mengambil piring di meja lalu menghampiri panggangan dan mengambil satu potong besar daging panggang yang sudah matang yang membuatnya diteriaki oleh pemuda berambut orens yang sejak tadi menunggui panggangan itu.

" Shikamaru? Kalian? Kalian juga memanjat pagar? Benar - benar tidak sopan! " kata Sasuke kesal.

" Ini jus jeruknya, Tuan Sasuke. " Seorang wanita pelayan membawa nampan berisi jus dan meletakkannya di meja lalu cepat - cepat pergi.

Hinata tersentak melihat gelas - gelas kaca yang penuh dengan jus jeruk itu. Dia langsung merasa ketakutan saat mendengar denting gelas saat satu persatu teman - teman Sasuke mengambil jus itu dan meminumnya.

" Hinata? Kau tidak minum? " tanya Sakura.

" I - Iya. " jawab Hinata tergagap.

Hinata segera mengulurkan tangannya untuk mengambil gelas jus itu. Tangan Hinata bergetar hebat saat memegang gelas itu. Hinata benar - benar takut gelas itu akan jatuh dan hal itu malah membuat tangannya semakin bergetar hingga gelas itu lepas dari tangannya dan..

PRANG!! Gelas itu jatuh ke lantai dan pecah berantakan. Naruto langsung menoleh saat mendengar bunyi gelas pecah. Naruto merasa sangat cemas melihat Hinata yang tampak ketakutan.

" Ada apa denganmu?! Hanya memegang gelas saja tidak becus!! " teriak Sasuke kesal melihat pecahan gelas dan juga jus yang mengotori lantai.

" Ma - Maafkan aku.. " ucap Hinata ketakutan.

" Iya. Tidak tahu berterima kasih. Sudah bagus kami tidak mengusir tamu tak diundang sepertimu! Ini sudah dikasih minum malah dijatuhkan! " teriak Koyuki.

" Iya. Dasar culun! Kau pasti tidak pernah datang ke pesta ya? Tidak punya teman sih. " Shion menimpali.

Naruto meradang mendengar mendengar semua hinaan dari Sasuke dan Koyuki serta Shion pada Hinata.

" Maaf.. Maafkan aku. Sebaiknya aku pergi saja. " ucap Hinata.

Hinata segera berdiri lalu mengambil tasnya dengan tergesa. Setelah itu Hinata berlari keluar tanpa menoleh ke belakang lagi.

" Tunggu, Hinata!! Kau kan tidak tahu daerah ini!! Hinata!! " teriak Sakura.

Naruto kaget mendengar teriakan Sakura. Dia khawatir Hinata akan tersesat saat pulang sendirian. Naruto melihat semua orang yang ada di tempat itu dengan perasaan marah.

Love For HinataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang