Part 7. Rumour

3.6K 260 1
                                    

*****

Paginya saat Hinata berangkat ke sekolah, dia merasa semua siswa di sekolahnya menatapnya dengan sorot mata aneh. Hinata yang selama ini tidak pernah dipandang dan dipedulikan tentu saja merasa kaget dan juga ketakutan dengan tatapan mata semua orang yang terasa menusuk padanya.

" Hinata.. " Panggilan sebuah suara lembut membuat Hinata menoleh. Hinata sangat senang melihat sosok Sakura dan langsung dihampirinya. Tanpa Hinata duga, Sakura langsung menggandeng tangannya dan menariknya ke halaman belakang sekolah. Sakura baru berhenti saat mereka berdua sampai di bawah pohon oak yang tumbuh di pinggir lapangan bola yang masih sepi.

" Apakah benar kau pacaran dengan Naruto, Hinata? " tanya Sakura tanpa basa - basi.

Hinata terkejut mendengar pertanyaan Sakura itu. Jantungnya langsung berdebar kencang.

" Ti - Tidak Sakura. Kau.. Kau dengar dari mana gosip itu? " tanya Hinata gugup.

" Dari anak kelas satu. Dia melihat Naruto keluar dari gedung tempat apartemenmu berada kemarin. " jawab Sakura sambil menatap Hinata, berusaha mencari kejujuran dari mata Hinata.

" I - Itu.. Naruto mengantarku pulang kemarin karena kebetulan rumah kami juga searah. " ucap Hinata.

" Tapi teman - teman sekelasmu bilang, Naruto juga sering datang ke kelasmu. " tanya Sakura yang masih penasaran.

" Naruto.. Dia datang untuk menemui Kiba. Mereka adalah sahabat. Jadi.. Jadi wajar kan? " jawab Hinata gugup.

" A - Aku bersumpah kami tidak punya hubungan apapun. " ucap Hinata jujur.  Ada rasa sedih saat Hinata mengucapkan hal itu.

Naruto memang makin sering menyapanya, bicara padanya dan bahkan mengantarnya pulang. Naruto juga sangat perhatian padanya juga sering menyentuhnya dengan lembut dan memperlakukannya seolah dirinya seorang yang sangat berharga baginya. Kemarin bahkan Naruto mencium bibirnya. Hinata langsung berdebar dan merona malu saat mengingatnya. Tapi pemuda pirang itu belum pernah sekalipun mengatakan suka atau sayang padanya.

" Syukurlah kalau kau tidak ada hubungan apapun dengan Naruto. Aku lega sekali. Sebaiknya kau memang menjauh dari anak itu. Bukankah dia itu berandalan? Aku takut dia akan membahayakan dirimu nantinya, Hinata. " ucap Sakura dengan wajah khawatir.

" Maaf sudah membuatmu khawatir, Sakura. " ucap Hinata sambil menghela nafas.

Hinata sebenarnya tidak suka saat Sakura berkata dia harus menjauhi Naruto. Dia tahu Sakura mengatakan hal itu karena mencemaskannya. Tapi dalam hatinya, Hinata malah ingin dekat dengan Naruto. Hinata jatuh cinta pada Naruto dan kadang Hinata ingin sekali menyatakan perasaannya pada Naruto karena sikap Naruto yang membuatnya mengira Naruto juga memiliki perasaan yang sama dengan yang dirasakannya pada pemuda pirang itu.

Naruto sering memberinya perhatian yang kadang terlalu berlebihan bagi seorang teman. Semua perhatian dan perbuatan Naruto itu membuat Hinata merasa ingin selalu dekat dan lebih dekat dengan  Naruto agar selalu bisa melihat senyum di wajah Naruto, merasakan genggaman tangan besar pemuda pirang itu di telapak tangannya atau belaian lembut telapak tangan Naruto di kepalanya. Apakah dia salah jika mengharapkan semua itu? Tanya Hinata dalam hati.

Naruto melihat sosok Kiba di gerbang sekolah sedang menunggunya dengan perasaan heran. Bagaimana Naruto bisa tahu kalau sahabatnya yang sangat menyukai anjing itu menunggunya? Itu karena Kiba langsung berlari menyongsongnya saat melihat kedatangannya. Pemuda itu terlihat sangat cemas dan cepat – cepat ingin mengatakan sesuatu pada Naruto.

" Ada apa Kiba? " tanya Naruto begitu pemuda berambut coklat jabrik itu sampai di hadapannya.

" Mereka semua membicarakanmu dengan Hinata! Entah dari mana mereka semua tahu tapi aku bersumpah Demi Tuhan, aku tidak bersalah dalam hal ini! " ucap Kiba sambil terengah.

Love For HinataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang