Part 20. Promise

3.2K 257 5
                                    

*****

" Memangnya sebesar apa tekadmu untuk membuktikan cintamu pada Hinata? Sejauh apa kau sanggup pergi untuk membuktikannya, Naruto?! " tanya Shikamaru.

" Aku akan melakukan apapun agar bisa membuat Hinata bahagia. " jawab Naruto penuh keyakinan.

" Itu mudah saja. Kenapa kau tidak melamar Hinata? Dengan begitu Hinata pasti percaya kalau kau mencintainya. Begitu juga dengan papanya. Orang tua kolot itu tidak akan bisa mengganggumu dan Hinata lagi saat kalian sudah menikah. " jawab Choji asal.

" Choji! Kau jenius! Kenapa aku tidak pernah memikirkannya?! Aku akan melamar Hinata!! " seru Naruto tiba - tiba. Pemuda pirang itu tampak sangat gembira dengan keputusannya. Sementara Kiba, Shikamaru dan terutama Choji kaget mendengar keputusan Naruto yang tiba - tiba itu.

" A - Aku tadi kan hanya bercanda.. " ucap Choji takut - takut. Dia benar - benar merasa bersalah dan sedikit menyesal telah menanamkan ide menikah itu di otak Naruto.

Shikamaru memarkirkan mobilnya di seberang jalan di depan sekolah asrama putri tempat Hinata melanjutkan sekolahnya setelah peristiwa penculikan itu sejak setengah tahun yang lalu. Sejak itu pula Naruto belum pernah bertemu lagi dengan Hinata. Shikamaru dan Naruto mengawasi bangunan sekolah berupa komplek bangunan dengan gedung besar tiga lantai sebagai gedung depannya yang terlihat dari luar di kelilingi pagar setinggi tiga meter dengan tambahan pagar kawat berduri di atasnya itu dari dalam mobil.

" Bangunan itu lebih mirip seperti penjara dari pada sebuah sekolah. Lihat penjaganya itu. Aku rasa mereka terlalu serius menjalankan tugasnya. " komentar Naruto saat melihat dua penjaga keamanan sekolah asrama yang sedang memeriksa mobil yang akan memasuki asrama dengan bom detector.

" Tentu saja. Para siswi yang sekolah di tempat itu rata – rata adalah putri dari orang – orang penting, pejabat tinggi negara, dan para konglomerat seperti pacarmu itu yang rentan menjadi korban penculikan. " jawab Shikamaru.

" Dan bagaimana caraku bisa masuk ke sana untuk menemui Hinata? " tanya Naruto bingung.

" Tenang saja, Naruto. Kita tidak perlu masuk ke sana. Kita akan menemui Hinata saat dia keluar. " jawab Shikamaru santai.

" Setiap bulan, mereka mengadakan kunjungan keluar agar para siswi belajar berinteraksi langsung dengan dunia luar. Dan besok pagi, kelas Hinata akan pergi ke sebuah panti asuhan untuk menyerahkan sumbangan. " ucap Shikamaru.

" Darimana kau tahu semua itu? " tanya Naruto heran.

" Dari Temari. Dia juga sekolah di tempat itu. "

Jawaban Shikamaru itu membuat Naruto kaget. Dia menatap Shikamaru yang mulai menjalankan mobilnya itu.

" Temari kakaknya Gaara? Sejak kapan kau akrab dengannya? " tanya Naruto penasaran.

" Sejak aku bertemu dengannya pertama kali di rumah kakekmu waktu itu. Sudahlah. Itu tidak penting. " ucap Shikamaru.

" Tentu saja penting! Kau dekat dengan putri penyewa rumahku dan aku sama sekali tidak tahu. Mungkin kau bahkan sudah pacaran dengannya dan aku jadi orang terakhir yang mengetahuinya!! " teriak Naruto.

" Aku memang pacaran dengan Temari sejak tiga bulan yang lalu. " jawab Shikamaru santai.

" Dan kau tidak mengatakan apapun padaku mengenai itu? Apa kita benar – benar bersahabat Shika?! " teriak Naruto jengkel karena merasa tidak dianggap sebagai sahabat oleh Shikamaru.

" Maaf. Aku hanya tidak enak mengatakan hal seperti itu padamu sementara kau sendiri tidak bisa menemui Hinata. " jawab Shikamaru dengan sedikit merasa bersalah.

Love For HinataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang