Part 22. I wana be With You Forever

3.6K 252 6
                                    

*****

Hinata menatap wajah Naruto dengan jantung berdebar kencang. Apalagi saat Naruto meraih kedua telapak tangannya lalu menggenggamnya dengan erat.

" Bersediakah kau menjadi istriku, Hinata? " tanya Naruto.

" Bersediakah kau menjadi milikku.. Selamanya? " lanjutnya.

" Aku mohon padamu, Hinata.. " pinta Naruto.

" Ta - Tapi Naruto.. Ini sangat mendadak.. " jawab Hinata tergagap karena terlalu kaget mendengar permintaan Naruto. Bagaimana tidak? Sudah bertahun tahun - tahun Naruto tidak datang menemuinya, tidak mengirim kabar, menelpon atau apa pun. Dan saat Naruto datang, Naruto langsung melamarnya?

" Bukankah aku pernah mengatakan rencanaku untuk kita berdua, Hinata? Sudah bertahun - tahun lalu. Kenapa kau bilang ini mendadak? " tanya Naruto.

" Ta - Tapi Naruto.. " Hinata tidak bisa berkata apa - apa lagi. Dia sangat kaget dan juga bingung.

" Apakah kau sebenarnya tidak suka padaku , Hinata? " tanya Naruto yang melihat Hinata terlihat kebingungan.

" A - Apa?! " wajah Hinata langsung merah padam mendengar pertanyaan frontal Naruto itu.

" Apakah kau tidak mau menikah dan hidup denganku, Hinata? " tanya Naruto lagi.

" Te - Tentu saja aku mau menikah denganmu, Naruto. " jawab Hinata gugup.

" Kalau begitu ayo menghadap papamu. Aku akan melamarmu sekarang juga. " ucap Naruto.

Naruto meraih tangan Hinata dan mengajaknya keluar dari restoran itu tanpa mempedulikan Toneri yang berteriak - teriak marah memanggil Hinata. Naruto membuka pintu mobilnya dan mempersilahkan Hinata memasukinya dengan sangat sopan lalu mengitari mobil untuk masuk ke mobil dari sisi lainnya lalu duduk di belakang kemudi. Tidak lama kemudian mobil sport berwarna orens itu melaju meninggalkan restoran Italia itu menuju pusat kota, menuju Hyuga Tower, tempat di mana Hiashi Hyuga berkantor sejak menara pusat kerajaan bisnis keluarga Hyuga itu diresmikan sejak tiga tahun. Hiashi Hyuga juga memindahkan semua bisnisnya dari Konoha ke Ibukota.

Setelah mendengar kesediaan Hinata menerima lamarannya. Naruto merasa dia bisa menghadapi apapun sekarang untuk bisa terus mendekap Hinata dan bersama gadis itu seterusnya. Tapi begitu mobil Naruto sampai di depan Hyuga Tower, nyali Naruto langsung menciut melihat gedung setinggi dua puluh lantai yang seakan berdiri tegak menantangnya itu. Naruto merasa miris mengingat gedung kantor dua lantai milik perusahaannya di Konoha. Betapa kecil perusahaan kostruksinya dibandingkan dengan perusahaan Konglomerasi Hyuga. Betapa jauh jaraknya dengan Hiashi Hyuga.

Naruto berdiri menatap Hyuga Tower di hadapannya dengan perasaan ragu dan juga takut. Akankah Hiashi bersedia menerima lamarannya dan menyerahkan putri satu - satunya padanya untuk menjadi istrinya? Naruto benar - benar merasa tidak yakin akan dirinya sendiri sekarang. Naruto tersentak saat ada tangan mungil tiba - tiba menggenggam tangannya. Dia menoleh dan melihat Hinata tersenyum lembut padanya.

" Ayo, Naruto. Kita akan menghadapi papa bersama. " ucap Hinata sambil tersenyum.

Seketika itu juga Naruto merasa seperti tersiram air yang sangat menyejukkan hatinya. Naruto menatap Hinata dengan perasaan takjub. Betapa gadis itu bisa membuat dirinya kembali memperoleh kepercayaan dirinya hanya dengan kehadiran Hinata disisinya dan mendengar suara merdunya. Niatnya untuk menjadikan Hinata sebagai istrinya kembali menguat. Naruto makin bertekad untuk segera melamar Hinata agar bisa segera memiliki gadis itu.

" Kalau begitu ayo kita masuk. " ajak Naruto sambil meraih tangan mungil Hinata.

Naruto menggandeng tangan Hinata erat memasuki lobi Hyuga Tower. Lobi itu yang terlihat begitu luas dengan disain interior yang amat megah dan mewah yang mengintimidasi setiap orang yang memasukinya dengan menimbulkan perasaan inferior yang sangat kuat. Naruto sedikit terkena dampak aura menekan itu namun dia menetapkan hatinya sambil mengeratkan genggamannya pada tangan Hinata lalu melangkah mantap menuju box resepsionis. Dua wanita cantik yang berpakaian kantor berwana hitam yang membuat mereka terlihat serius langsung berdiri melihat kedatangan Hinata.

Love For HinataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang