*****
Naruto memandang Bendungan Besar Konoha yang berfungsi sebagai pembangkit listrik tenaga air dan juga jembatan yang terlihat berdiri gagah bagaikan benteng kokoh berwarna putih yang terlihat menyatu dengan bebatuan tebing dan pegunungan penuh pepohonan hijau di sekitarnya dengan perasaan bangga. Kerja keras dan jerih payah tim dan para pekerja terasa terbayar setelah melihat bendungan yang terlihat sangat kokoh dan gagah itu. Tidak sia – sia kerja keras yang dijalaninya selama delapan tahun ini. Dan yang makin membanggakan, hari ini kepala negara akan hadir untuk meresmikan bendungan itu.
Naruto melihat semua persiapan peresmian yang akan dilaksanakan beberapa puluh menit lagi itu di tanah lapang yang berada di depan salah satu ujung jembatan. Hampir semua tamu undangan sudah hadir dan duduk di tempat masing-masing. Para petugas keamanan dan tentara bahkan sudah bersiaga sejak kemarin dan menutup jalan yang melewati jembatan sejak pagi. Maklumlah, merekalah yang bertanggung jawab akan keselamatan kepala negara yang akan hadir, jadi mereka melakukan segalanya untuk melaksanakan tugasnya dengan sebaik- baiknya. Naruto berjalan menghampiri Shikamaru yang sudah duduk bersama para tamu undangan lainnya di bawah tenda yang memayungi tempat duduk para tamu undangan itu.
" Sudah puas melihat hasil karyamu, Naruto. " tanya Shikamaru sambil tersenyum.
" Entahlah. Mungkin aku akan lebih puas kalau bendungannya dicat warna orens. " jawab Naruto.
" Ck. Ada apa denganmu dan warna orens. Warna itu terasa menusuk mataku saat aku melihatnya. " ucap Shikamaru. Naruto hanya tertawa mendengar ucapan sahabatnya itu.
Tiba – tiba ponsel di tangan Naruto bergetar dan Naruto langsung menekan tombol jawab begitu melihat nama Yamato di layar ponselnya.
" Ya, Tuan Yamato? "
" Nyonya Besar sudah akan melahirkan, Tuan. Sekarang kami sudah sampai di rumah sakit. Nyonya minta Tuan Naruto segera datang. " ucap Yamato .
" Apa?! Sekarang?! " teriak Naruto kaget hingga berdiri dari tempat duduknya saat melihat iring – iringan mobil kepala negara terlihat memasuki area parkir tempat upacara peresmian.
" Iya, Tuan. " jawab Yamato.
" Ba - Baiklah. " jawab Naruto gugup sambil melihat rombongan kepala negara yang terlihat sudah keluar dari mobilnya.
" Ada apa? Apakah Yamato memberi kabar bahwa istrimu akan melahirkan? " tanya Shikamaru.
" Darimana kau tahu? " tanya Naruto balik.
" Dari reaksimu. Sebaiknya kau cepat pergi dan dampingi istrimu. Dia pasti ketakutan pada saat seperti ini. " ucap Shikamaru.
" Tapi peresmiannya? " tanya Naruto.
" Aah. Itu gampang. Aku yang akan menghadapi kepala negara. Aku akan membuat alasan yang bagus untukmu. Lagipula kan sudah ada Walikota Konoha yang akan membuatnya sibuk. Jadi kau tenang saja. " ucap Shikamaru.
" Cepat pergilah! " ucap Shikamaru sambil mendorong Naruto.
" Baiklah. Aku pergi dulu. " ucap Naruto masih dengan perasaan bingung karena merasa ada sesuatu yang mengganjal pikirannya.
" Aku juga akan minta Choji sekalian menjemput Shikadai dan Boruto saat menjemput Chojo di sekolah. " ucap Shikamaru.
" Nah! Itu dia! Boruto! " seru Naruto yang baru ingat harus menjemput Boruto di sekolahnya saat acara peresmian selesai.
" Terima kasih. Kau memang yang terbaik, Shika. Aku pergi dulu. " ucap Naruto lalu berjalan menuju tempat parkir setelah meminta maaf dan berpamitan pada tamu undangan yang duduk di dekat tempat duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love For Hinata
FanfictionDisclaimer @ Masashi Kishimoto. Naruto, Haruhina, Anime, Drama, Family.