Part 18. Confession

3.1K 255 13
                                    

*****

Naruto makin cemas melihat Hinata tidak juga merespon teriakannya. Apalagi dia melihat darah yang terus mengalir dari kepala Hinata. Naruto buru - buru melepaskan tali yang mengikat tangannya dengan cara merenggangkannya dengan paksa hingga tangannya berdarah karena tergores tali plastik itu. Setelah berhasil melepaskan tangannya dari tali yang mengikatnya, Naruto berusaha mengangkat tubuh Hinata untuk segera membawanya ke rumah sakit agar bisa segera mendapat pertolongan. Naruto berusaha mengangkat tubuh Hinata dengan susah payah karena dia sendiri juga sudah terluka parah.

" Bertahanlah Hinata.. Aku akan membawamu.. ke rumah sakit.. " ucap Naruto terengah karena kelelahan dan juga menahan rasa sakit di seluruh tubuhnya.

Tapi belum sempat Naruto mengangkat tubuh Hinata, Naruto keburu pingsan hingga tubuh Hinata menimpanya.

" Narutooo!! " teriak Kiba panik.

Kiba segera menghampiri Hinata dan Naruto. Dia segera mengangkat tubuh Hinata dari atas tubuh Naruto lalu membaringkan Hinata di samping Naruto. Kiba menatap keduanya dengan perasaan cemas.

" Shika! Bagaimana ini!? " teriak Kiba.

" Tenanglah. Sebentar lagi polisi datang. Aku juga meminta ayahku untuk mengirimkan ambulance. " ucap Shikamaru sambil berjalan ke tempat Naruto dan Hinata yang terbaring pingsan.

" Lihatlah mereka berdua! Sasuke benar - benar Pengecut Brengsek! Dia menyuruh mereka berempat mengeroyok Naruto yang terikat! Bahkan dia tega memukul Hinata yang hanya seorang perempuan! " ucap Kiba kesal sambil menekan luka di kepala Hinata dengan seragamnya yang langsung dia lepas saat melihat darah di kepala Hinata yang terus mengalir.

" Aku sudah tidak menyukainya sejak aku melihatnya pertama kali! " ucap Choji sambil menendang Sasuke yang masih terkapar pingsan.

" Entah apa yang membuatnya begitu dendam pada Hinata dan Naruto. Tapi kali ini aku tidak akan membiarkan Sasuke lolos dari jeratan hukum. Tindakannya kali ini benar- benar seperti seorang penjahat. " ucap Shikamaru sambil melihat ke arah Naruto dan Hinata. Shikamaru menghela nafas melihat keadaan Naruto dan Hinata yang penuh luka dan terlihat menyedihkan itu.

Tidak lama kemudian, Shikaku, ayah Shikamaru datang dengan dua mobil polisi dan dua buah ambulance. Shikaku membawa beberapa polisi yang langsung mengamankan Sasuke dan Jirobo beserta gengnya lalu memasukkannya ke mobil polisi dan membawanya pergi. Sementara itu empat orang petugas ambulance memeriksa dan memberikan pertolongan pertama lalu membawa Hinata dan Naruto ke rumah sakit didampingi oleh Shikamaru, Kiba dan Choji yang ikut di dalam mobil ambulance itu.

Kiba, Choji dan Shikamaru menunggui Naruto yang masih juga pingsan di ruang rawat rumah sakit. Mereka merasa sangat kesal pada Sasuke yang telah menyebabkan Naruto jadi babak belur seperti itu. Selama mereka berempat bersahabat sejak SMP, terlibat tawuran dan berkelahi bersama, baru kali ini Naruto mengalami luka yang begitu parah hingga pemuda pirang itu sampai pingsan. Biasanya setelah tawuran, separah apapun itu, Naruto masih bisa berdiri dan berjalan biasa dan bahkan dia masih bisa membantu teman yang lain yang lebih parah lukanya. Tapi kali ini Naruto benar - benar dibuat terluka parah hingga hampir seluruh tubuhnya terdapat luka atau lebam.

" Sasuke Brengsek!! " umpat Choji sambil mengusap air matanya. 

Choji benar - benar tidak tahan melihat beberapa bagian tubuh Naruto yang harus diperban, luka lebam membiru di hampir semua permukaan tubuhnya, juga luka lecet dan gores yang diolesi obat luka di tangan dan kakinya serta wajah Naruto yang membengkak dengan mata kiri membiru.

" Jika aku bertemu dan melihat wajah Sasuke lagi, aku akan menghajar orang itu sampai mampus! " teriak Kiba emosi.

" Jika kalian terus menyimpan dendam seperti itu kalian akan terjebak lingkaran setan. " sahut Shikamaru.

Love For HinataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang