Prolog

125K 2.8K 41
                                    

Prolog.

Malika, wanita itu sedang berdiri di depan jendela kamarnya dan menatap langit dengan di hiasi oleh bintang bintang. Semesta seolah tahu kalau dirinya sedang dirindung rasa yang mungkin bisa di katakan bahagia. Tersenyum sendiri ketika teringat kejadian tadi terlintas dalam fikirannya.

Bertemu dengan pria yang penuh wibawa dan terlihat sangat tampan, membuat Malika di rundung rasa gelisah. Takut dengan fikirannya ini akan mengakibatkan dosa namun tidak bisa di pungkiri, kejadian tadi masih teringat di fikirannya.

"Astagfirullah, apakah ini yang di namakan jatuh cinta ya Allah?" Ujar Malika dengan senyum yang sangat merekah.

Dalam hidupnya, baru pertama kali ini dirinya merasakan hal seperti ini. Seperti jutaan kupu kupu terbang dari perutnya dan begitu saja membuat jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

Flashback on

"Apakah kamu berpacaran sama Malika??" Tanya Abi Malika to the point juga.

"Maaf om, saya tidak pernah berpacaran sama Malika, saya baru bertemu dengan Malika dua hari yang lalu, dan setelah melihat Malika pertama kali saya sudah ingin membangun cinta dengan Malika dan untuk membina rumah tangga bersama saya." Atha menjelaskan isi hatinya

"Apakah kamu bisa menjaga adik saya dengan baik?" Tanya Revan.

"Insyaallah saya siap," jawab Attha.

"Apakah kamu bisa menjadikan Malika sebagai ratu, seperti kami menjadikan Malika kami ratu?" Tanya Revan lagi.

"Kalau itu saya tidak bisa berjanji, namun saya akan berusaha semampu saya untuk membuat Malika sebagai ratu di kehidupan saya." Jawab Atha mantab.

"Apa janji kamu untuk menikahi adik saya?" Tanya Revan lagi dan lagi.

"Saya akan membimbingnya menuju janah dan berusa mengingatkanya jika melakukan kesalahan," jawab Atha dan membuat Revan menatap Abinya lalu sedikit mengangguk.

"Kalau begitu, saya serahkan ini semua ke Malika," ucap Abi Malika dengan senyum.

Dan setelah itu Malika dan Uminya datang membawakan minuman dan cemilan untuk rombongan Atha.

Malika duduk di sebelah abangnya.

"Malika, apakah kamu mau menerima lamaran nak Atha?" Tanya Abi Malika.

Malika yang mendengar kaget, mulutnya sangat kaku untuk mengucapkan sesuatu.

"Ya allah, jika mas Atha adalah jodoh Malika maka lancarkanlah semuanya ini," batin Malika.

Dengan perasaan bercampur menjadi satu, Malika meyakinkan niatnya lalu dirinya menganggukan kepala dan membuat semua yang ada di ruangan itu tersenyum senang atas diterimanya lamaran Atha.

"Alhamdulillah." Ucap Atha bersukur.

Flashback Off

Malika tersenyum kembali, mengingat bahwa ada laki laki yang serius dengannya dan ingin mengajaknya menikah dan lebih hebatnya pria itu langsung mendatangi rumahnya dan langsung meminta izin pada keluarganya untuk menikahinnya.

Tak Seindah Surgamu (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang