10 - TSS

28.4K 559 26
                                    

Atha, pria itu sekarang sudah kembali ke kantornya dan saat ini dirinya berada di ruangan miliknya setelah dirinya melaksakan sholat dzuhur. Dan sekarang adalah waktu makan siang, namun dirinya tidak berselera untuk makan saat ini. Dirinya memijat pelipisnya, kepalanya terasa ingin pecah memikirkan masalah pernikahan ke duannya.

Disaat dirinya memijat pelipisnya, tidak lama pintu ruangannya di ketuk membuat dirinya menatap pintu, "Masuk," seru Atha.

Seseorang yang mengetuk pintu tersebut, membuka knop pintu dan masuk ke dalam ruangan tersebut. "Ada cewek yang nyariin lo tuh," ucap seseorang itu tidak lain tidak bukan adalah Riski, sahabat sekaligus asistennya.

"Siapa?" Tanya Atha.

"Ya mana gue tahu lah," jawab Riski.

"Suruh masuk aja!" Pinta Atha.

"Siap laksanakan bos," setelah itu Riski kembali keluar untuk menemui wanita yang mencari bosnya ini.

Atha, merapikan jasnya sebelum tamunya itu masuk ke dalam ruangannya. Sedikit merapikan juga rambutnya, dan berdiri dengan tegak setelah mendengar ketukan pintu dari ruangannya.

"Masuk!" Suruh Atha.

Seseorang itu membuka pintu tersebut dengan pelan, dan setelah terbuka seluruhnya menampilkan sosok wanita yang sedang Atha fikirkan.

"Naura?" Atha berdiri dari duduknya, dikarenakan terkejut dengan kedatangan Naura.

Naura gadis itu, selalu menampilkan senyum cantiknya lalu berjalan dengan cantik mendekati suaminya dengan tangannya membawa rantang yang berisikan makanan.

"Assalamualaikum mas," Naura mengambil tangan Atha lalu kemudian di ciumannya punggung tangan suaminya tersebut.

"Kamu ngapain kesini?" Tanya Atha masih dengan wajah terkejutnya.

"Dijawab dulu salamnya mas," jawab Naura, "Boleh duduk?" Lanjut Naura lagi.

"Walaikumsalam," jawab Atha dengan anggukan pelan dari kepalanya.

Kemudian Naura duduk dan di ikuti oleh Atha, nampak tangan mungil gadis tersebut mengeluarkan rantang yang berisikan makanan yang dihidangkan khusus untuk suaminya ini.

"Aku bawain makanan buat kamu," ucap Naura setelah membuka semua makanan di atas meja.

"Dari mana kamu tahu kantor aku?" Tanya Atha.

"Mama yang mengantarkanku mas, beliau kata mas sangat senang di bawakan makanan dari rumah," jawab Naura, "Lagi pula kata mama, mbak Malika sibuk dan tidak sempat untuk membawakan makanan buat mas kan?" Lanjut Naura lagi.

Jari milik Atha terkepal keras di atas meja dan Atha membuat suara dentuman meja dari tangannya itu, "Jangan sekali kali kamu mencela istri saya!" Tekan Atha dengan menatap tajam Naura.

Naura yang nampak terkejut memundurkan badannya ke belakang, "Aku tidak bermaksud untuk mencela mbak Malika mas, demi Allah. Tidak pernah sedikitpun aku berfikir seperti itu mas," argumen Naura.

Atha masih menatap Naura, namun tatapannya sudah tidak setajam tadi. Sedikit melunak namun masih bisa di katakan tatapan datar.

Naura, gadis itu mengambil sendok dan mengisi sendok tersebut dengan nasi dan lauk pauk yang dia masak. Dengan gerakan ragu, tangan gadis itu terulur di hadapan mulut Atha.

Atha menatap Naura dan berganti menatap makanan yang berada di depan mulutnya, mendesah pelan kemudian bibir itu terbuka dan di masukannya makanan tersebut di mulut Atha.

Nampak Naura sangat antusias dengan jawaban Atha, Dengan senyuman yang mengembang lagi, gadis itu mengambil lagi nasi dan juga lauk pauk untuk suaminya ini lagi.

Tak Seindah Surgamu (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang