09 - TSS

30.4K 1.2K 85
                                    

Lima hari kemudian.

Atha sedang mengemasi pakaian miliknya kedalam koper miliknya di bantu oleh Naura. Setelah selesai Atha duduk di sofa ruang tamu villa untuk menunggu sang mama, karena handphone miliknya masih di bawah oleh mamanya.

"Kapan kamu kembali ke sini mas?" Tanya Naura  datang dengan membawa segelas kopi.

"Secepatnya," jawab Atha.

"Kapan kamu membelikan rumah untukku?" Tanya Naura lagi.

Atha menatap Naura dengan lekat, memasang wajah datarnya, "Sabar, setelah keadaan sudah normal aku akan membelikan rumah untukmu," jawab Atha lagi.

"Aku harap secepatnya ya mas, ayah sudah tidak sabar mengunjungi kita," ujar Naura.

"Kamu doakan semoga tidak terjadi apa-apa."

"Pasti mas."

Suara kentokan pintu terdengar, membuat Naura berdiri dari duduknya dan berjalan untuk membukakan pintu villa milik mertuanya ini.

Setelah di buka, wajah milik Rahayu yang terpampang di depan pintu villa tersebut dengan senyuman bahagiannya.

"Bagaimana kabar kamu?" Tanya Rahayu.

"Alhamdulillah baik ma," jawab Naura sambil mencium tangan Rahayu.

"Masuk ma," ajak Naura, Rahayu masuk ke dalam villa miliknya ini dan langsung menuju ke ruang tamu dan dilihatlah wajah sang anak yang tidak menunjukan wajah bahagianya.

"Apa kabar nak?" Tanyanya dengan mendudukan dirinya pada sofa.

Tidak ada jawaban dari Atha, malah Atha merapikan kemeja miliknya dengan menegakan tubuhnya, "Handphone Atha mana?"

Naura datang dan berdiri di samping suaminya, bergidik ngeri dengan asmofir yang berada di dekatnya membuatnya memilih untuk duduk di samping Rahayu.

Rahayu hanya terkekeh pelan, "Sabar dulu, mama baru aja duduk, udah di tagih begini," jawab Rahayu.

"Jangan bertele-tele ma, Atha harus cepat kembali ke rumah," ungkap Atha tidak sabar.

"Ini juga rumah kamu sayang," jawab enteng Rahayu.

"Ma," panggil Atha tidak sabar.

"Bagaimana dengan Naura? Cantik bukan? Tidak seperti wanita itu," ungkap Rahayu.

Rahang Atha mengeras, tidak terima wanitanya di banding bandingkan dengan wanita pilihan Mamanya ini, "Malika masih jauh di atas ma. Atha sudah pernah bilang kan ke mama, mama tidak ada hak untuk mencela istri Atha," jawab Atha penuh dengan penekanan.

"Sudahlah jangan munafik, akui kalau Naura lebih cantik." Rahayu menaikan alisnya meremehkan Malika.

"Mama sadar gk kalau mama itu jahat?"

Rahayu hanya menaikan sebelah alisnya, tanda dirinya tidak mengerti dengan ucapan putra satu satunya ini, "Mama sudah membuat gadis baik baik berubah menjadi gadis perebut."

Blush, ucapan itu membuat Naura menundukan kepalanya dalam dan Rahayu mencengkram rok yang di pakainya kuat kuat, "Jaga bicara kamu Atha!"

Tak Seindah Surgamu (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang