04 - TSS

32.8K 1.3K 20
                                    

Mark Cafe
19:15

Atha dan Naura sudah ada janji akan bertemu ditempat ini, Naura sudah menunggu Atha di mejanya. Tak lama Atha datang dan duduk di depan Naura dengan tatapan datarnya.

"Mau makan apa Mas?" Tanya Naura sambil memberikan buku menu.

Atha mengambil buku menu tersebut dan memilih makanan dan minuman. Setelah memesan makanan Atha memilih untuk langsung bicara apa yang harusnya untuk di bicarakan.

"Langsung pada topik," ucap Atha to the point.

Naura menatap Atha, rasanya gugup sekali dipandang dengan tatapan dingin seperti ini.

"Kamu taukan kalau saya sudah mempunyai istri?" Tanya Atha.

"I—iya Mas," jawab Naura gugup.

"Dan kamu tahu kan kalau saya sangat menyayangi istri saya?" Tanya Atha lagi.

Naura hanya bisa diam, takjub sekaligus khawatir. Takjub bisa bertemu dengan laki laki yang sangat menyayangi istrinya dan khwatir akan perkataan orang orang dengan statusnya.

"Saya tidak mau, kalau istri saya tahu kalau saya manikah lagi. Saya tidak mau menghancurkan keluarga saya!" Tegas Atha.

"Insyaallah Mas. Saya akan menjaga ini seperti yang mas inginkan," jawab Naura ragu.

Atha menghela nafas kasar, takut kalau istrinya mengetahui semua yang Atha lakukan dan akan merusak rumah tangganya yang sudah Atha bangun selama ini.

"Apakah tidak ada pria lain selain saya?" Tanya Atha.

Naura meneguk salivanya, "Sebenarnya, Mama Rahayu yang meminta saya agar memilih Mas Atha sebagai suami saya" jawab Naura.

"Dan kenapa kamu mau? padahal kamu tahu kalau saya mempunyai istri?" Tanya Atha memojokan Naura.

Naura mulai berkaca kaca, "kalau Mas Atha tidak mau juga tidak apa-apa Mas. Saya melakukan ini karena Ayah saya,"

Ayah saya sakit kanker stadium empat dan selama ini mama mas yang menanggung semua biayanya. Dan sebagai gantinya mama mas meminta saya untuk menikah dengan mas, awalnya saya menolak namun atas bujukan ayah akhirnya saya mau," setetes air mata sudah jatuh di pipinya setelah Naura menyeritakan nya.

Waiters datang sambil membawakan makanan dan minuman yang dipesan oleh Atha dan Naura. Dan Naura langsung menghapus air matanya. Setelah menaruh semua makanan di meja, waiters itu pergi meninggalkan Atha dan Naura.

"Sil—" ucap Naura terpotong.

Drtttt Drtttt Drtttt

Suara handphone Attha berbunyi dengan cepat Attha mengambil Handphonenya dan mengangkat.

Walaikumsalam

...

Iya Mas lembur sayang.

...

Iyaa iya, bentar lagi Mas pulang ya.

...

Tut tut tut

Tak Seindah Surgamu (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang