~meeting~

14.4K 584 13
                                    

Author pov#

Kelvin yang berumur dua puluh satu tahun pun ditunjuk menjadi CEO di perusahaan MG milik ayahnya.
Perusahan yang cukup di mengerti oleh kelvin. Hanya saja ia belum mempunyai sekretaris.

"Bisa kau carikan aku sekretaris?"
Ujar kelvin pada karyawannya.

"Akan saya carikan tuan"
Ujar karyawan tersebut lalu pergi keluar dari ruangan kelvin. Ya, kelvin memang sudah mulai bekerja.

Kelvin mulai sibuk di atas mejanya dengan berbagai lembaran kertas. Entah apa yang ia pikirkan sampai memegang kepalanya sambil membolak balikkan kertas putih tersebut. Maka dari itu kelvin mencari sekretaris yang akan membantunya dalam kesulitan tersebut.

Disisi lain kelvin juga belum mempunyai kekasih atau kata lain dari jomblo. Akankah ia jomblo sampai tua?. Jika dibayangkan sungguh menyedihkan.

.
.
.

zahra pov#

Hi. Namaku zara adora. Aku hidup sendiri di apartemenku. Aku tidak memiliki orang tua. Aku hanya hidup sebatang kara. Aku bekerja keras mencari pekerjaan sampai saat ini namun aku belum menemukannya. Aku sudah melamar di perusahaan MG. Aku tak masalah bila aku akan menjadi tukang sapu di perusahaan tersebut asalkan aku mendapatkan uang. Sungguh keberuntungan bagiku jika aku di terima di perusahaan terbesar di dunia tersebut. Apalagi jika aku menjadi sekretaris. Omg!, sudahkah zahra jangan menghayal hal yang tidak mungkin!.

Toktoktok~~
Suara ketukan pintu apartemen yang aku tinggali. Aku pun berjalan menuju pintu tersebut lalu membukanya.

"Permisi nona"
Ujar pria berseragam hitam tersebut. Aku yakin pria tersebut adalah karyawan.

"Iya tuan, ada perlu apa?"
Balasku ramah.

"Kau diterima bekerja di perusahaan MG, dan kau ditunjuk menjadi secretaris"
Ucap pria tersebut. Aku serasa ingin mati mendadak mendengarkannya. Bagimana tidak? Aku baru saja menghayal menjadi secretaris dan ternyata aku benar benar akan menjadi secretaris!.

"Hallo nona"
Ujar pria tersebut. Pasalnya aku sedaritadi melamun sambil memasang wajah konyol sekaligus bahagia.

"Bersiaplah, kami akan mengantar anda"
Aku pun mengangguk dan bersiap memakai pakaianku yang sudah rapi. Sungguh aku sangat nervous.

Zara pov end#
.
.
.
.
Author pov#

"Permisi tuan, ini secretaris baru anda"
Ujar karyawan tersebut lalu meninggalkan kelvin dan gadis tersebut di dalam.

"Perkenalkan saya zara adora"
Ujar zahra ramah pada kelvin yang berada di depannya.

Kelvin yang baru saja membaca kertas putih tersebut langsung mengalihkan pandanganya pada gadis yang berada di depannya. Mata kelvin terbelalak memandangi wanita di depannya tersebut. Sungguh cantik ,itu yang berada di pikiran kelvin. Sejujurnya kelvin belum pernah mengatakan wanita manapun cantik kecuali mamanya dan adiknya.

"Ekhemm"
Deheman zara karena kelvin terus memandanginya dengan tatapan aneh.

"Eh- i-iya"
Jawab kelvin terbata bata karena gugup.
Jantung kelvin berdegub kencang. Kelvin tak pernah merasakan hal ini selama ia menemui wanita.

"Kau boleh bekerja sekarang"
Ujar kelvin. Zara yang mendengar itu pun langsung tersenyum riang.

"Terimakasih tuan!"
Ujar zara membungkukan badanya berterimakasih. Sungguh ia sangat bahagia.

"Mulai sekarang tempatmu berada di meja sana"
Tunjuk kelvin ke arah meja yang berada di ruangan kelvin. Meja khusus sekretaris yang sudah berisi peralatan yang lengkap.

"Baiklah tuan, terimakasih"
Ujar zara berterima kasih sekali lagi.

"Tak usah panggil aku tuan, panggil saja kelvin"
Ujar kelvin. Zara hanya mengangguk.

"Baiklah, sekarang urus berkas yang ada di atas meja mu"
Suruh kelvin pada zara. Zara hanya mengangguk dan berjalan menuju meja tempatnya sekarang bekerja.Kelvin melihat zara yang bekerja dengan serius. Tak terasa senyum terukir di bibir sexy milik kelvin.

Kelvin menggelengkan kepalanya dan mengerjakan berkas yang berada si mejanya tersebut. Sesekali kelvin melirik ke arah zara. Namun sesekali juga kelvin kepergok zara saat ia memandanginya sehingga gadis tersebut merasa tidak nyaman.

Zara pov#

Apa ada salah dengan pakaianku sampai tuan kelvin melirik ku terus menerus. Sungguh aku sangat merasa malu.

Aku dengar dia menjomblo selama ini. Ya tuhan, apa dia gila?. Pria setampan dia menjomblo? Sungguh aneh.
Atau mungkin saja dia belum menemukan tipe yang sepadan dengannya? Ya tentu saja,yang menjadi kekasih nya pasti yang sederajat dengannya.

.
.
.
Jangan lupa vote yakk

Love Story Kelvin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang