⚠ harsh words, typo(s)requested by Virayanuar95
Kamu saat ini masih di kelas lagi beres-beresin buku. Ruangan itu sekarang sudah sepi, sisa kamu yang belum pulang karena baru saja selesai laksanain piket kelas.
Sebenarnya ada 5 orang lagi yang juga kebagian jadwal piket hari ini, tapi dengan segala ketidaktahudiriannya mereka pulang dan meninggalkanmu di sana sendiri membersihkan kelas dan baru selesai 2 jam setelah pulang sekolah.
Kamu tentu pengen marah, ngelabrak mereka menjadi pilihan yang bagus. Tapi untuk kamu yang sangat pemalu, pendiam, dan penakut tentu 'melabrak' adalah suatu hal yang sangat besar dan hampir tidak mungkin kamu lakukan. Apalagi mereka tergolong siswa-siswi yang terkenal di sekolahmu.
Kamu tentunya sudah membayangkan akan berada di posisi seburuk apa jika nekad memilih tindakan bodoh seperti itu. Minimal, dalam bayanganmu, satu sekolah akan menggosipimu dan mengucilkanmu karena berani mengganggu sekelompok siswa paling terkenal dan berpengaruh di sekolah. Sungguh bayangan yang sangat amat suram untukmu yang introvert ini. Masa sekolahmu yang indah dan tenang adalah hal yang selalu kamu dambakan daripada menjadi pemberontak.
Kamu baru saja berjalan beberapa menuju pintu kelas dan akhirnya berhenti sejenak ketika dua orang laki-laki di sana memasuki ruang kelas. Kamu kaget dan tentu heran kenapa Brian dan Jackson berada di sana.
Mereka adalah salah dua dari anggota piket hari ini tapi kabur seperti biasa. Mereka juga dua dari siswa-siswa famous di sekolah, yang tentu menjadi orang yang kamu hindari untuk cari masalah demi kedamaian di sekolah.
Kamu seharusnya tetap melanjutkan langkah kakimu, karena hello...kamu tidak mencari masalah dengan mereka jadi kamu tidak perlu takut. Kecuali kalau mereka dari tadi bisa mendengar jeritan hatimu yang mengeluh dan terus memaki mereka, itu lain cerita. Tapi melihat keduanya menatapmu tajam dan melangkah tegas dan cepat ke arahmu membuat nyalimu jatuh ke dasar terdalam dan berpikir kesalahan apa yang mungkin kamu lakukan pada mereka.
"WOI!"
Jackson memanggil namamu. Suaranya jauh lebih berat dari yang pernah kamu dengar saat dia sedang bercanda dengan temannya. Mereka akhirnya berdiri tepat di depanmu.
"Kenapa?" kamu menjawab dengan setenang mungkin. Namun faktanya menyembunyikan ketakutan di hadapan mereka tidak semudah itu.
Brian, laki-laki disamping Jackson maju selangkah lebih dekat yang membuatmu mundur selangkah. "Lo kan orangnya?"
"Apa?"
"Gausah pura-pura bego, lo itu udah goblok." Kali ini Jackson yang bersuara, membuatmu sedikit lebih takut. Mukanya -walaupun tampan- tapi sangar dan menakutkan.
"Udah." Brian mendorong Jackson mundur lalu kembali menatapmu dengan lekat. "Lo kan yang ngadu ke Pak Jinyoung kalo gue minum di sekolah?"
Kamu mengerti arah pembicaraan mereka, mengingat peristiwa kemarin saat satu sekolahan heboh karena guru-guru menemukan sekelompok siswa yang terbukti minum miras di sekolah.
Kamu menggeleng. "Nggak, bukan gue."
"NGAKU AJA LO BAN*SAT!"
Matamu otomatis tertutup ketika menangkap tangan Brian sudah melayang di udara. Gue pasti bakal digampar, pikirmu.
Tapi setelah sepuluh detik berlalu kamu tidak merasakan apa-apa. Pipimu tidak sakit, juga bagian badanmu lainnya tidak merasakan sesuatu yang membuatmu akhirnya memberanikan membuka mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
got U stray °˖✧GOT7
Fanfiction[HIATUS] GOT7's IMAGINE(s) Saat dimana lo bucin dan dibucinin GOT7 dengan segala konflik yang ada. CRINGE, CHEESY, BUCIN AREA ⚠ slow update awesome cover by neptonous quxxnryuu © 2018 imagine : new version 🔼