Jinyoung menyampirkan tas punggungnya setelah pamitan singkat dengan teman-teman sekelasnya. Kuliah siang hari ini baru selesai dan dia rencananya akan langsung menuju ke kantin fakultas.
"Nih, buat lo." langkah Jinyoung terhenti begitu kamu menyegatnya di depan pintu dengan menyerahkan paper bag hitam kepadanya.
Jinyoung tentu bingung, tapi tetap menerima uluran barang darimu. "Apa nih?"
"Representnya Jaebeom. Gue beli kelebihan, jadi gue kasih lo." jelasmu. Sebenarnya tidak sepenuhnya jujur, hanya kesimpulannya seperti itu. Tapi karena tidak mendapat respon apapun dari Jinyoung, kamu mencoba mengambil kembali paper bag tadi. "Kalo gak mau yaudah sini."
"Eits," laki-laki itu segera menjauhkan paper bag tadi dari jangkauanmu. "mana ada ngambil balik barang yang udah dikasih. By the way, thanks ya." cibir Jinyoung kemudian tersenyum. Tangannya langsung merogoh paper bag tadi. "Wih kok lo tau aja gue pengen topinya?"
"Lo kan ngerek minta topi ke Jaebeom. Padahal hoodie nya aja lo mampu beli, masa topi kagak." kali ini balas kamu yang mengejeknya.
"Heh, mulut! Gue bukannya gak mampu ya! Si Jaebeom tuh udah janji mau traktir gue koleksinya, ya gue minta topi aja lah karna gue cuma pengen itu selain hoodie." jelas Jinyoung panjang lebar kemudian memasukkan topi tadi ke dalam tasnya. "Pokoknya thanks, ya." tangannya terulur mengusap puncak kepalamu.
Kamu salah tingkah. Jinyoung itu diam-diam menjadi crush mu sejak setahun terakhir. Kalian dan enam orang lain memang berteman dari kecil tapi entah kenapa kamu jadi lebih memperhatikan Jinyoung sejak dua tahun lalu.
"Yaudah, buru! Mereka bacot ntar kalo kita kelamaan."
Tentang Represent Jaebeom. Jaebeom itu salah satu dari kelompok kalian, yang baru saja bekerja sama dengan perusahaan pakaian dan mengeluarkan koleksi versi dirinya. Sebenarnya bukan hanya dia, Mark dan Bambam misalnya yang sudah mengeluarkan koleksi khusus bersama Represent sebelumnya. Dan sebagai teman kamu tentunya ikut melariskan kerjaan temanmu itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tapi kali ini sedikit berbeda. Kamu sengaja membeli hoodie dan totebag untukmu juga dua topi yang kamu berikan satunya ke Jinyoung. Niatnya sekalian kode-kode ke Jinyoung. Ke laki-laki paling tidak peka sedunia.
Dari jalur masuk ke kantin sudah keliatan banget mana geng kalian. Yang paling rusuh pokoknya, tempat di pinggir jendela dengan meja panjang.
"Ini bucin lama amat ditungguin, mampir-mampir ya lo berdua?!" baru saja mendudukan diri di bangku, Bambam sudah menuduh macam-macam. "Bocil, heh! Jawab!"
Kamu hanya diam, gak ada habis-habisnya kalo ngeladenin Bambam. "Gyeom, mana pesenan gue sama Jinyoung?"
"Nih, nih. Udah rada dingin, kelamaan sih lo pada." jawab Yugyeom sambil menyerahkan mangkok mie dan nasi goreng ke kamu dan Jinyoung.
"Weh sabi lah besok malam ngumpul. Mumpung lusa gak ada kuliah kan lo semua." Jackson kali ini bersuara sambil menyomot bakwan terakhir yang ada di meja.
