My Thorn Flower

Prolog

"Mama" bocah laki-laki berumur 6 tahun itu bangkit dari ranjang di kamar tidurnya. Bocah itu mengucek mata dan sadar dia hanya sendiri di kamarnya.

Matanya berkeliling dari sudut kamar ke sudut lainnya. Tidak ada seorangpun yang dilihat selain miniatur super hero yang tersusun rapi di atas meja dekat ranjang. Selain itu tampak juga mainan jenis lain seperti miniatur berbagai jenis mobil, tank dan helikopter yang begitu banyak. Semuanya tersusun rapi di atas meja dan rak yang menempel di dinding. Semuanya menghiasi kamar tidurnya yang bertemakan warna biru.

Sosok laki-laki yang dipanggilnya dengan papa memang mengatur kamar itu sedemikian rupa hingga bocah itu merasa ada dalam dunia super hero. Biasanya papa akan pulang jam 7 malam. Dia akan memeluk papa dan papa akan mengangkat tubuhnya tinggi seakan dia adalah Superman yang akan terbang mengitari bumi.

Saat papa tidak ada,maka itu adalah saat dia bersama mama. Sosok lain yang selalu menemaninya,tidur dengannya,bermain sebentar dan menyuapi dia makan. Sosok yang selalu ada untuknya dan juga untuk papa. Tapi siang itu mama tidak ada di kamar itu menemani dia seperti biasanya. Apa mama sedang melakukan hal lain,atau mungkin dialah yang mengakhiri tidur siangnya begitu cepat di hari itu.

Dia berjalan keluar dari kamarnya dengan masih mengucek mata. Mama mungkin sedang ada di dapur memasak sup dan menggoreng sosis kesukaannya. Tapi tidak ada seorangpun di dapur yang ditemuinya.

Kemudian dia berjalan ke arah kamar mama dan papa. Dia mendengar suara mama dan suara lain yang seperti suara papa. Apa papa pulang lebih cepat dari biasanya. Dia tersenyum senang karena berpikir akan ada pelukan dari papa.

Pintu kamar papa sedikit terbuka,dia mengintip sedikit dari celahnya sambil tertawa licik membayangkan terkejutnya mama dan papa jika dia berlari kesana dan mengagetkan mereka. Tapi hari itu dialah yang terkejut karena bukan papa yang dia lihat di hari itu,melainkan laki-laki lain dengan gambar aneh di punggungnya,seperti bunga mawar tapi berwarna hitam.