17. Sugar Daddy

8 1 0
                                    

Binar sampai di rumah malam hari.

Nadia yang sedang nonton tv kaget melihat kondisi Binar yang acak-acakan dengan muka lebam.

"Kamu kenapa?" Kata Nadia kaget dengan kondisi Binar.

"Jatuh Mi" Binar menghindar,masuk ke dalam kamarnya.

Mami menggedor pintu agar Binar membukanya.

Tapi Binar tidak membukanya,malahan merebahkan dirinya di kasur.

"Bin..kamu kenapa?jelasin ke mami" kata Nadia setengah memohon.

"Kenapa kamu luka-luka gitu?apa ada yang jahatin kamu?" Kata Nadia setengah berteriak.

Binar tidak menjawab seakan tidak mendengar.

"Kalau kamu seperti ini,biar papi kamu saja yang cari tahu.."kata Nadia.

Mendengar itu,Binar bangkit dari tempat tidurnya.

"Jangan mi...jangan" kata Binar keluar lalu memegang tangan maminya.

Nadia memandang anaknya,memegang muka anaknya yang lebam-lebam dan sudut bibirnya yang terluka.

"Kenapa?Siapa yang nglakuin ini ke kamu?" Nadia marah,tapi air matanya malah menetes melihat keadaan anaknya.

Binar memandang mamanya dan mulai menangis. Nadia memeluk putrinya dan air matanya menetes lebih deras walau dia tidak bersuara.

"Mi...jangan ceritain ini ke papi" kata Binar setelah beberapa saat mereka menangis bersama.

"Papimu harus tahu dan membalas perbuatan orang jahat yang sudah ngelakuin ini ke kamu" kata Nadia marah.

"Jangan mi...nanti ini akan jadi skandal yang mengganggu karier politik" kata Binar.

Nadia memandang putrinya dengan sedih.

* * *
Sementara itu,
Klub malam zyz,seorang gadis muda berambut ombre pirang dengan mini dress warna coral berjalan melewati meja bar menuju bagian vip klub tersebut. Sambil tersenyum genit dia duduk di sebelah seorang laki-laki paruh baya berjas hitam yang sedang duduk santai di sofa.

"Om lama ya nunggunya?"kata si gadis sambil merangkul manja laki-laki paruh baya tersebut.

"Cuma 25 menit honey" kata laki-laki paruh baya tersebut. Kemudian si gadis mengalungkan tangannya ke leher pria tersebut dan keduanya berciuman panas.

Tiba-tiba terdengar langkah menuju ke arah mereka.

Pria paruh baya lain yang berambut ikal pendek dan perut gendut datang bergandengan tangan dengan wanita muda lain dengan rambut hitam panjang dan lipstik warna merah.

Keduanya saling menyapa dengan senyum tipis, kemudian laki-laki itu berjalan melewati keduanya dan keluar melalui pintu samping.

Keduanya memasuki mobil Ferrari merah yang terparkir di depan.

"Om,kok cepet banget sih kita balik hari ini" katanya.

"Aduh,kamu gak liat...aku males banget liat orang tadi.

"Siapa om?laki-laki yang tadi itu?" Kata perempuan itu.

"Iya...orang nyebelin... pengkhianat" katanya jengkel.

"Lahhh...om kan juga gak setia amat
.makanya sekarang sama aku" gados itu bingung.

"Bukan masalah perempuan beb.." katanya.

"Lalu masalah apa om?" Katanya bingung.

"Ahhh..nantilah aku jelaskan di hotel..sayangku" kata pria itu dengan senyum nakal.

Si gadis ikutan tersenyum nakal penuh arti.

"Ngomong-ngomong,kok om yang tadi itu familiar banget ya?aku kaya pernah liat" kata si gadis mengingat-ingat.

"Kamu gak tahu dia..dia itu Dewangga CEO DD group" katanya.

My Thorn FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang