19.Memikirkanmu 1

9 1 0
                                    

Perasaan Binar bercampur aduk kini. Di satu sisi dia merasa wajar kalau dia mengucapkan terima kasih ke Raihan yang telah membantunya. Tapi ada sisi hampa di hatinya,entah itu kecewa, malu atau marah karena Raihan yang membacanya sama sekali tidak membalas pesannya.

Kelas hari itupun selesai. Satu persatu anak-anak kelas itu meninggalkan kelas. Menyisakan Binar dan Raihan di dalam kelas.

Raihan memandang Binar dari belakang. Binar yang menyadari bahwa kelas akan sepi dan meninggalkan ketidaknyamanan pada meraka berdua yang tertinggal disana, bergegas memasukkan bukunya dengan terburu-buru. Karena saking terburu-burunya. Binar lupa memasang tresleting dengan benar,sehingga...

"Brakk, beberapa benda jatuh dari tasnya.

Binar berlutut,mengambil beberapa buku dan alat tulis yang tercecer.

Seseorang yang baru saja akan meninggalkan kelas,ikut berjongkok membantu Binar memungut pulpen Glitter warna-warni yang berserakan.

Orang itu tidak lain adalah Raihan.
Binar yang sadar itu Raihan menunduk,tidak mau menatap Raihan.

"Sama-sama" kata Raihan tiba-tiba lalu menyerahkan dua pulpen glitter yamg dipungutnya.

Binar kaget dan mendongak menatap wajah Raihan.

Raihan sadar,Binar kebingungan.

"Itu jawaban pesan yang lu kirim kemarin,maaf gue lupa balas" katanya ,sedikit senyum terukir di bibirnya.

Jantung Binar berdegup kencang menatap Raihan yang menyerhakan pulpen lalu berlalu meninggalkannya.

My Thorn FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang