Prolog

6.5K 513 37
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vaux-le-Vicomte, Prancis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vaux-le-Vicomte, Prancis.

          Dia melangkah menghampiri pria itu. Senyum nya mengembang. Dua hari lagi, di tempat ini mereka akan saling mengucapkan sumpah pernikahan.

           Perempuan itu masih mengenakan gaun putih yang akan dikenakan nya dua hari lagi. Tadi, ia sedang fitting baju ketika pria nya menghubungi dan mengajak nya bertemu.

          Jadi, perempuan itu dengan terburu-buru datang ke sini. Belum sempat mengganti gaun yang tadi ia coba.

          "Kenapa kamu mau ketemu di sini?" Tanya nya ketika ia sudah berada di samping pria itu. Tetapi tidak ada jawaban.

          "Ah, i know. Mau coba latihan, ya? Good, karena aku rasa aku juga butuh latihan."

          Perempuan itu kemudian mengalungkan lengannya ke lengan pria itu. Dengan senyum yang masih mengembang di bibir nya.

          "I, Abbygail Joanne Marshall , take you, Ethaniel Villiers Ladjuardi, to be my husband . I promise to be true to you in good times and in bad, in sickness and in health. I will love you and honor you all the days of my life.."

          "Ethan, giliran kamu."

          Tetapi pria itu masih terus saja bergeming.

          "Ethan?"

          Lama tidak menjawab, yang dilakukan pria itu selanjutnya justru membuat Joanne terkejut.

          Ethaniel Villiers Ladjuardi kemudian berlutut di hadapannya. Kalau ini kisah tentang pasangan pada umumnya, mungkin posisi sekarang adalah posisi seorang pria yang akan melamar wanita nya.

          Tapi berbeda dengan kisah ini. Karena selanjutnya, pria itu mengucapkan kalimat yang mampu membuat nafas Joanne tercekat.

          "Aku mohon. Batalin pernikahan ini."

          Senyum yang tadi mengembang, mendadak sirna. Berganti dengan pilu yang memupuk.

          Kenapa baru sekarang, Ethan? Ketika semuanya sudah disiapkan.

          Dengan tetap berusaha mengontrol perasaannya, Joanne menjawab. Wajah nya berubah datar dan dingin. "I can't. Semua sudah disiapkan, Ethan. Tamu undangan sudah berdatangan dari satu hari yang lalu. Suka atau tidak suka, pernikahan ini tetap akan dilaksanakan. Ada atau tidak ada cinta di antara kita. Because we are know, pernikahan ini sudah direncanakan bahkan sebelum kita lahir. Ini sudah tradisi. Kita hanya bisa menerima nya."

          Joanne kemudian pergi meninggalkan Ethan yang masih saja tetap berada di posisinya.

          Bulir air mata yang tadi coba ia tahan, satu persatu jatuh membasahi pipi.

          Ini semua karena tradisi sialan. Ia menyalahkan tradisi keluarga yang menurut nya kuno di jaman moderen seperti saat ini. Atau sebenarnya ia lebih menyalahkan hati nya yang bodoh. Hati nya yang terlalu gampang jatuh.

          Karena ia masih ingin egois mempertahankan Ethan. Ia terluka karena ia tahu, di hati Ethaniel Villiers Ladjuardi tidak akan pernah terukir nama Abbygail Joanne Marshall.

🔮🔮🔮

Lagi-lagi karena terinspirasi dari kisah lain. Selalu tertarik membuat cerita dari sudut pandang pemeran wanita ke dua. Yang selalu di bully atau dimaki2 karena menghalangi pemeran utama bersatu.

LE COEUR DE LA MERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang