[18th] The Real War

2.8K 437 110
                                    

Ngurah Rai International Airport, Bali, Indonesia.

Ngurah Rai International Airport, Bali, Indonesia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

          "Diberitahukan kepada penumpang pesawat Airbus a350-900 Emirates dengan nomor penerbangan E341 tujuan London dipersilahkan untuk menaiki pesawat udara melalui pintu A1

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


          "Diberitahukan kepada penumpang pesawat Airbus a350-900 Emirates dengan nomor penerbangan E341 tujuan London dipersilahkan untuk menaiki pesawat udara melalui pintu A1. Terima kasih."

          Pengumuman dari pengeras suara terdengar. Hingar-bingar khas bandara terasa begitu kental. Orang-orang berlalu lalang menarik koper-koper mereka. Beberapa ada yang memilih menunggu di salah satu gerai kopi yang ada, sebagian ada yang melihat-lihat toko yang tersedia. Bandara menjadi gerbang utama suatu negara; tempat orang-orang dari berbagai belahan dunia saling bersinggungan.

          Joanne berdiri di tengah keramaian, memandang sekeliling; menjadi bagian dari kehingar-bingaran itu. Serebrumnya sibuk memutar semua kejadian yang pernah ia alami satu persatu; tentang perasaan yang belum pernah ia nyatakan secara gamblang.

          Semasa hidupnya, Joanne tidak pernah sekalipun mendapatkan perlakuan lembut dari orang-orang yang dia anggap berarti di hidupnya. Perempuan itu cenderung tidak dapat mengekspresikan perasaannya dengan benar. Joanne tumbuh tanpa pengawasan dan kasih sayang orangtua. Walaupun hidupnya bergelimang harta, tapi masa pertumbuhan ia lewati hanya ditemani oleh Bibi May dan para pekerja. Lingkup sosial Joanne terlalu sempit; akibatnya perempuan itu kebingungan berekspresi, tumbuh menjadi gadis pemarah dan arogan ketika orang lain tidak bisa menangkap maksud dari perlakuannya dengan tepat. Jelasnya, ia marah pada dirinya sendiri.

          Seperti kejadian malam beberapa hari lalu, ketika Ethan tiba-tiba memeluknya dan memanggilnya dengan nama samaran yang dia pakai beberapa tahun silam, Joanne langsung menangis sanking terkejutnya. Nafasnya berhembus tidak beraturan, sesak di dada nya mendominasi, dia tersedu-sedu sampai bicara pun tidak mampu. Perkataan Ethan selanjutnya pun tidak bisa ia tangkap dengan baik karena malam itu menjadi puncak ledakan dari perasaan yang selama ini ia simpan sebagai bom waktu.

LE COEUR DE LA MERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang