[17th] Settle

2.6K 471 162
                                    

          Sunyi senyap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


          Sunyi senyap. Malam itu terasa lebih dingin dari biasanya. Rintik hujan masih terus saja turun, meninggalkan bulir-bulir air yang menempel pada kaca jendela. Ethan duduk seorang diri di depan meja bar, hanya ditemani cahaya bulan yang terbias dari jendela.

          Sekarang sudah pukul satu dini hari, tapi lelaki itu masih sibuk menyendiri; ditemani satu buah gelas kaca di tangan kanannya dan satu botol Anggur Merah di atas meja. Kepalanya sibuk memutar kembali memori beberapa jam lalu; ketika ia dan Joanne duduk berdua di depan perapian.

          Malam tadi berbeda dari biasanya. Tidak ada adegan saling tarik menarik urat menahan emosi saat mereka berbicara, tidak ada kata-kata sinis yang terlontar seperti biasa; lalu hangatnya telapak tangan Joanne masih terasa pada permukaan kulit pipinya. Udara malam tadi mungkin memang lebih dingin dari biasa; tetapi dengan Joanne, malam yang dingin entah mengapa terasa lebih hangat.

          Kepala Ethan masih sibuk mencipta pertanyaan-pertanyaan. Tentang Si Arogan Joanne; perempuan yang dulu sering menjahili anak-anak pendiam, sok berkuasa, selalu mendatangi gadis-gadis yang dekat dengannya dan mengatakan pada Semesta kalau Ethaniel Villiers Ladjuardi adalah miliknya. Namun diam-diam Si Arogan itu justru membantu salah satu anak yang ia jahili; ketika tidak sengaja keduanya bertemu di sebuah restoran dan Si Anak Pendiam bekerja paruh waktu di tempat itu.

          "Joanne mungkin sering menjahili saya dulu. Saya pun sempat tidak mengerti jalan pikiran perempuan itu. Tapi dia, dia juga menjadi satu-satunya orang yang membantu saya pada masa sulit. Saat saya pernah tidak sengaja memecahkan properti restoran yang harganya tidak murah, entah bagaimana Joanne kebetulan berada di restoran itu lalu membantu saya membayar kerugian. Besoknya dia datang lagi, membantu saya bersih-bersih, menyuci piring, menunggui saya bekerja sampai selesai, lalu datang lagi di hari-hari berikutnya untuk meminta maaf. Saya sempat tidak menggubris, sampai kejadian pembully-an itu terjadi," itu merupakan salah satu pengakuan dari Samantha; saksi utama kasus pembullyan Joanne.

          Kemudian fragmen-fragmen masa lalu kembali berputar di kepala Ethan tentang Si Sok Berkuasa Joanne; yang tidak pernah terlihat menangis di depan orang banyak, namun untuk pertama kalinya meneteskan air mata saat dirinya mengatai perempuan itu monster tepat setelah kejadian pembullyan dulu.

LE COEUR DE LA MERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang