Bahkan apa yang terlihat pun belum tentu yang terjadi sebenarnya.
"A woman's heart is a deep ocean of secrets."
- Le Coeur De La Mer (The Heart Of The Ocean)
Prolog : 22 Desember 2018
Finished : - (on going)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sunyi senyap. Malam itu terasa lebih dingin dari biasanya. Rintik hujan masih terus saja turun, meninggalkan bulir-bulir air yang menempel pada kaca jendela. Ethan duduk seorang diri di depan meja bar, hanya ditemani cahaya bulan yang terbias dari jendela.
Sekarang sudah pukul satu dini hari, tapi lelaki itu masih sibuk menyendiri; ditemani satu buah gelas kaca di tangan kanannya dan satu botol Anggur Merah di atas meja. Kepalanya sibuk memutar kembali memori beberapa jam lalu; ketika ia dan Joanne duduk berdua di depan perapian.
Malam tadi berbeda dari biasanya. Tidak ada adegan saling tarik menarik urat menahan emosi saat mereka berbicara, tidak ada kata-kata sinis yang terlontar seperti biasa; lalu hangatnya telapak tangan Joanne masih terasa pada permukaan kulit pipinya. Udara malam tadi mungkin memang lebih dingin dari biasa; tetapi dengan Joanne, malam yang dingin entah mengapa terasa lebih hangat.
Kepala Ethan masih sibuk mencipta pertanyaan-pertanyaan. Tentang Si Arogan Joanne; perempuan yang dulu sering menjahili anak-anak pendiam, sok berkuasa, selalu mendatangi gadis-gadis yang dekat dengannya dan mengatakan pada Semesta kalau Ethaniel Villiers Ladjuardi adalah miliknya. Namun diam-diam Si Arogan itu justru membantu salah satu anak yang ia jahili; ketika tidak sengaja keduanya bertemu di sebuah restoran dan Si Anak Pendiam bekerja paruh waktu di tempat itu.
"Joanne mungkinseringmenjahili saya dulu. Saya pun sempattidakmengerti jalan pikiranperempuanitu. Tapi dia, dia juga menjadisatu-satunya orang yang membantu saya pada masa sulit. Saat saya pernahtidaksengajamemecahkanpropertirestoran yang harganyatidakmurah, entahbagaimana Joanne kebetulanberada di restoranitu lalu membantu saya membayarkerugian. Besoknya dia datanglagi, membantu saya bersih-bersih, menyucipiring, menunggui saya bekerjasampaiselesai, lalu datanglagi di hari-hari berikutnyauntukmemintamaaf. Saya sempattidakmenggubris, sampaikejadianpembully-an ituterjadi," itu merupakan salah satu pengakuan dari Samantha; saksi utama kasus pembullyan Joanne.
Kemudian fragmen-fragmen masa lalu kembali berputar di kepala Ethan tentang Si Sok Berkuasa Joanne; yang tidak pernah terlihat menangis di depan orang banyak, namun untuk pertama kalinya meneteskan air mata saat dirinya mengatai perempuan itu monster tepat setelah kejadian pembullyan dulu.