[11th] The Truth Untold

2.5K 473 206
                                    

A/n: vote dulu sebelum baca😁

🌑🌑🌑

          Berita sudah tersebar. Lagi.
          Kejadian semalam menjadi headline news di mana-mana. Surat kabar maupun media televisi, bahkan artikel di internet pun memuncaki pencarian nomor 1.

          Saham MARSHALL menurun drastis akibat skandal itu.

          Ditambah lagi kesaksian dari Clarisa yang menangis ketika diwawancarai awak media. Banyak yang mendukung perempuan itu untuk membawa ke jalur hukum. Tapi Clarisa bilang ia tidak ingin masalah berlanjut. Hanya menuntut Joanne untuk meminta maaf secara pribadi dan pada seluruh media dan memperbaiki sifatnya.

🌑🌑🌑

          "Lihat akibat apa yang anda lakukan! Sebenarnya apa yang ada di pikiran anda?! Bagaimana seorang ahli waris malah membuat kerugian besar bagi MARSHALL!" Salah satu pemegang saham mengeluarkan kemarahan tetapi masih mencoba bersikap profesional. Sementara Joanne masih berdiri di depan ruang rapat itu, menundukkan kepala.

          Hari ini, MARSHALL Group mengadakan rapat darurat para pemegang saham untuk membahas masalah ini.

          "Pertama-tama saya mohon maaf atas keributan yang sudah saya timbulkan. Saya akan bertanggung jawab atas itu semua."

          "Bagaimana cara anda bertanggung jawab, hah?! Coba jelaskan bagaimana caranya mengembalikan keadaan seperti semula?!"

          "Anda tahu? Anda memang tidak punya bakat di bidang ini!"

          Satu persatu pemegang saham menyerangnya, yang terjadi di ruang rapat setelahnya adalah keributan.

          Sementara Ethan yang juga berada di ruangan itu hanya terdiam.

          "Cukup!" suara gebrakan meja tiba-tiba menghentikan keributan. Louis Diat Marshall, pria paruh baya itu dengan suara beratnya mampu membuat suasana menjadi hening. Pemilik sekaligus pemegang saham terbesar  perusahaan itu mulai menunjukkan kepemimpinannya.

          "Rapat hari ini cukup sampai di sini. Kalian semua bisa keluar sekarang."

          "Tidak bisa begitu, Tuan Louis. Kita bahkan belum mendapatkan jalan keluar dari masalah ini."

          "Jalan keluar apa yang anda semua inginkan memangnya? Kalau yang kalian lakukan sedari tadi hanya memaki? Sudah! Suasana belum kondusif, kita semua masih dalam kondisi emosi. Lebih baik rapat dihentikan sampai di sini. Ruangan ini bukan untuk ajang baku hantam."

          Semua yang ada di ruangan hanya mampu mengatupkan bibir.

          "Dan untuk Joanne, segera lakukan konferensi pers, minta maaf atas sikapmu di depan seluruh media dan masyarakat London!"

          "Semua bisa keluar, dan Joanne tetaplah berada di ruangan ini."

          Titah pria tua itu. Lalu satu persatu pemegang saham meninggalkan ruangan.

          Begitu juga Ethan. Pria itu ikut melangkahkan kaki meninggalkan tempat. Tapi sebelumnya, ia bisa melihat ke arah Louis yang tiba-tiba bangkit dari duduknya dan sebelum pintu ruangan tertutup sepenuhnya, Ethan bisa melihat dari celah pintu lelaki tua itu melayangkan tangannya ke arah pipi Joanne dengan keras yang membuatnya terkejut seketika.

LE COEUR DE LA MERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang