Episode 11.1

93 20 1
                                    

(Scene berikut terjadi di malam ke dua kepulangan mereka dari gunung. Wang Zheng dan Sang Zan yang baru saja dipersatukan kembali, selalu nampak bersama seperti kembar siam. Dimana ada Wang Zheng, disana ada juga Sang Zan.

Aura penuh cinta membuat orang-orang yang kesepian menjadi muak. Lin Jing mengomel terus karena harus menyaksikan pasangan itu pamer kemesraan di depannya.

Malam itu Xiao Guo seperti biasa menjadi orang terakhir yang tinggal di kantor. Selain Lin Jing yang tinggal dan mengurung diri di ruang penelitiannya karena sedang menyelidiki Hollow yang mereka temukan dalam perjalanan ke gunung)

Xiao Guo menutup buku jurnal yang baru selesai ditulisnya dan meletakkannya di atas meja ruang pertemuan. Dia mendongak ke lantai atas, mengikuti sosok dua sejoli yang sedang berjalan perlahan di dalam ruang perpustakaan dengan dinding kaca itu.

Tidak seperti Lin Jing yang terganggu dengan kemesraan mereka, Xiao Guo justru merasa iri. Selama ini dia tak pernah memiliki sesuatu atau seseorang yang sepenting itu dalam hidupnya. Seseorang yang akan membuatnya melepaskan segala hal bahkan nyawanya sendiri.

Dia memiliki Paman dan Bibinya tentu, namun mereka memiliki satu sama lain. Bagi mereka, Xiao Guo hanyalah seorang keponakan yang dipelihara karena atas dasar kemanusiaan. Itu adalah sebuah kenyataan pahit yang harus ditelan oleh Xiao Guo.

Tak ada orang yang benar-benar hidup untuk dirinya. Mungkin sekarang saatnya dia harus mengadopsi binatang peliharaan, putusnya dalam hati.

Pintu depan terbuka, membawa angin basah masuk ke dalam sebelum kemudian ditutup kembali.

"Chu Ge... Apa yang kau lakukan malam-malam begini?" tanyanya saat melihat Lao Chu masuk ke dalam kantor dengan tubuh separuh basah,

"Bagaimana denganmu? Aku baru saja kembali dari bar saat hendak pulang, tiba-tiba hujan turun deras sekali!" sahutnya sambil melepas jaketnya dan menggantungkannya di kursi,

"Giliran kerjaku baru selesai!" sahut Xiao Guo, kemudian dia berkata "Aku bisa mengantarmu pulang dengan mobilku? Kau bisa memarkir motormu disini!"

"Tidak usah... Sebentar lagi juga reda!" perhatian Lao Chu teralihkan karena bayangan melintas di lantai 2, "Mereka masih belum terpisahkan?"

"Hahaha belum..."

"Apa yang kau lakukan disini mengintip orang yang sedang bermesraan?" godanya,

"Aku tidak mengintip... Aku hanya suka melihat mereka bahagia!" kata Xiao Guo, kemudian dia terdiam sambil tertunduk lesu,

"Apa yang kau pikirkan?" tanyanya saat melihat Guo terlihat seperti sedang patah hati,

"Apa akan ada orang yang seperti itu untukku?" dia bertanya seolah kepada dirinya sendiri,

"Kau menginginkan kekasih?" tanya Chu dengan heran.

Lao Chu tak menyangka Xiao Guo akan berpikir seperti itu. Dari luar dia tampak seperti remaja polos yang terlambat mengalami pubertas. Dia kira, Guo tak tertarik dengan hal-hal seperti itu.

"Tidak harus seorang kekasih... Tapi orang yang menganggap keberadaanku tidak tergantikan!" matanya terlihat menerawang saat mengatakan itu, kemudian dia menambahkan "Wang Zheng memiliki Sang Zan yang menantinya ratusan tahun. Ketua Zhao juga punya Professor Shen... "

"Kenapa harus kau pikirkan? Aku sendiri juga tinggal di dunia sebatang kara... Tapi aku baik-baik saja. Bertahun-tahun aku hidup begini!"

"Oh iya... Bukankah kau pernah bilang kalau sebelumnya kau memiliki adik?" tanya Xiao Guo padanya.

THE UNSOLVED CASE of Xiao Guo and Chu GeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang