Episode 16

117 14 2
                                    

Ketua Zhao dan Professor Shen meninggalkan markas untuk mencari Buku Dijun yang hilang di belantara Di Xing. Mereka berangkat bersama Hakim Neraka yang meminta pertolongan secara khusus agar SID bisa membantu mencari keberadaan buku tersebut. Naasnya, ketika Ketua Zhao dan Professor Shen tidak ada di tempat, atasan mereka malah memilih saat itu untuk mengadakan kunjungan mendadak.

Tanpa tahu menahu siapakah sebenarnya utusan dari Kementerian Pertahanan yang akan berkunjung, anggota SID lainnya yang bertugas di markas, menyusun sebuah rencana sandiwara, agar utusan dari Kementrian itu tidak tahu bahwa Ketua Zhao telah meninggalkan kantor untuk suatu urusan darurat menuju Di Xing.

Karena para pemangku kebijakan di Kementrian sudah hapal dengan profil pegawai SID dari kunjungan-kunjungan sebelumnya. Maka yang tertinggal hanyalah Guo Chang Cheng yang merupakan anak baru.

Mereka pun sepakat untuk meletakkan Guo di kantor Zhao dan membuatnya berpura-pura menjadi Ketua Zhao.

Tanpa mereka duga, ternyata utusan Kementrian yang datang berkunjung untuk kunjungan mendadak itu adalah Zhao Xin Chi, yang tidak lain tidak bukan adalah Ayah dari Ketua Zhao yang pernah menjabat sebagai Ketua SID terdahulu.

Karena itu, sandiwara mereka pun dengan mudah terungkap dan bahkan mereka mengalami saat-saat yang menyebalkan di bawah kepemimpinan sementara dari Menteri Zhao.

Seharian menuruti perintah Menteri Zhao dan mengikuti protokol yang dia sebut-sebut sebagai protokol operasional SID yang sebenarnya yang sangat bertolak belakang dengan gaya investigasi mereka biasanya, anggota SID sudah sangat sebal dan kesal. Dikarenakan SID adalah kumpulan orang-orang dengan temperamen tinggi, akhirnya meledaklah konflik hari itu.

Mereka kesal mendengar menteri Zhao yang mendiskreditkan Ketua Zhao dan gaya penyelidikannya, padahal menurut mereka justru gaya kepemimpinan Menteri Zhao lah yang bermasalah. Bahkan Zhu Hong yang selalu mengkritik Ketua Zhao pun ikut kesal dibuatnya.

“Baiklah… Aku ingin kalian satu persatu masuk ke dalam ruangan Ketua dan aku akan menginterview kalian secara terpisah atas kinerja dan penilaian kalian terhadap ketua kalian! Aku berharap kalian bisa jujur pada diri sendiri dan mengatakan yang sebenarnya.

Tidak perlu takut untuk mengungkapkan apapun karena sifat dari interview ini adalah sangat rahasia. Apapun hasilnya, apa yang kalian ungkapkan di dalam ruangan itu tidak akan pernah sampai ke telinga Ketua kalian!”
Menteri Zhao masuk ke dalam ruangan, meninggalkan semua anggota SID di ruang rapat saling pandang.

Tanpa mereka sadari, mereka saling mencurigai satu sama lain. Curiga yang lain akan berkhianat dan membuat Ketua Zhao terancam dipecat. Walau Ketua Zhao suka bertindak semaunya, tapi di dalam hati mereka tahu bahwa Ketua Zhao sudah bekerja keras dan selalu serius dalam bekerja, walau terkadang caranya sangat aneh.

Tak lama mereka pun saling menuduh satu sama lain.

“Jika mengatakan masalah kebencian. Zhu Hong, kau kan yang selalu mengomeli Ketua Zhao. Jangan-jangan nanti kau akan membongkar semua kejelekan Ketua Zhao di dalam sana!” sahut Da Qing pada wanita ular itu,

“Aku selalu bisa memilah-milah mana pekerjaan dan pribadi, aku takkan mencampur adukan masalah itu!” Zhu Hong yang dituduh merasa tak terima.

Walau dia tak suka sikap Zhao Yun Lan tapi dia sudah merasakan cinta sepihak pada pria pemalas itu sejak beberapa tahun yang lalu. Mengkhianatinya adalah hal terakhir yang diinginkannya.

“Jika bilang masalah dendam dan sakit hati, mungkin Lin Jing yang paling mungkin berkhianat…” Zhu Hong melirik pada Lin Jing yang sedang berdiri di dekat sofa,

THE UNSOLVED CASE of Xiao Guo and Chu GeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang