ELIS POV
Kini aku dan Ana sudah ada di kamar hotel. Kami baru sampai 2 jam yang lalu dari Bighit. Ini karna jalannan kota seoul yang macet.
Aku menatap ponselku yang sekarang ada digenggaman ku, sekarang masih pukul 9 malam berarti di indonesia masih sekitar jam 7 malam.
"Ana, aku ke roftoop sebentar" ucapku sedikit teriak pada Ana yang masih ada di dalam kamar mandi.
"Ngapain?" jawabnya dari kamar mandi.
"Ngabarin Bunda"
"Iya, jangan lupa peke jaket, udah malem. Diluar dingin" jelasnya masih didalam kamar mandi.
"Iya" aku membuka lemari dan mengambil jaket hitam milik Ana.
"Aku pinjam jaketmu, yang hitam" ucapku lagi sambil memakai jaket hitam Ana.
"Iya, jangan lama-lama diluar"
Aku keluar dari kamar dan berjalan kearah lift lalu memencet tombol lantai paling atas. Aku sudah sampai tapi bukan di roftoop,perlu untukku menaiki anak tangga untuk mencapainya.
Tempat ini terasa sepi mungkin hanya ada aku disini sekarang. Maklum bagian ini jarang sekali didatangi orang, terlebih lagi jika malam hari karna angin disini tertiup cukup kencang.
Seperti kemarin, aku menelpon bunda diatas sini sambil memandangi kota seoul yang begitu terang Atau mendongak keatas melihat pemandangan langit yang indah.
Aku menatap ponselku dan mencari kontak person Bunda, lalu menelponnya. Mengabarinya tentang berita baikku, memceritakan kejadian di lift tadi sore, hingga tertawa berama meluapkan rasa rindu masing-masing.
Ya, ini perjalanan terjauhku tanpa ditemani Bundaku. Bagiku perjalanan terjauhku tanpanya sebelum hari ini adalah saat aku berangkat sekolah. Bisa dikatakan aku ini 'anak mama' tapi aku tak seperti anak mama lainnya yang permintaannya selalu dituruti. Aku cukup mandiri untuk mengabulkan permintaanku sendiri.
Aku harus mulai terbiasa dengan keadaan ini, karna aku juga harus menjalan masa training ku disini jauh dari Bunda dan keluargaku.
Tak terasa sudah hampir satu jam aku berbincang. Kini angin malam mulai menusukku, aku memutuskan untuk mengakhiri perbincangan ini.
Setelah menggeser tombol merah dilayar ponselku tanganku mulai turun kebawah menaruh ponsel di saku jaket hitamku.
Aku terhenyak ketika ada seseorang yang melingkarkan kedua tangannya di pinggangku dari belakang. Dia memelukku erat.
"Bogo sipda" ucap seseorang dari belakangku dekat telinga kananku. Suaranya sedikit berat khas suara laki-laki. Sontak aku berbalik melepas pelukan orang tak tau malu ini lalu mundur beberapa langkah menuju tempat gelap dibelakangku dan mengambil posisi kuda-kuda ingin menyerang.
Aku sedikit kaget mendapati seorang dihadapanku yang cukup menakutkan ini. Dia memakai semua yang serba hitam dari celana hitam, kaos hitam, jaket dengan kupluk besar hitam, masker hitam dan kacamata hitam. Semuanya hitam, seperti bayangan. Menyeramkan.
"Si-siapa kamu!" ucapku sedikit gemetar. Dia hanya menatapku kaku tak bergeming.
"Ini aku" ucapnya sambil membuka kacamata hitamya dihadapanku. Tapi aku masih tak bisa melihatnya jelas karna dia berdiri disisi gelap ditambah masker dan kupluk besar yang menutup wajahnya.
Aku lebih menguatkan posisiku. Saat dia mulai maju dan membuka maskernya juga mengangkat sedikit kupluk besarnya. Betapa terkejutnya aku mendapati seorang pria tampan yang sangat familiar dimataku berdiri memandanku dalam gelap. Ya, dia Kim Taehyung aka V BTS biasku.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Trainee (Hiatuuuusssss)
Random"Eliiis....." Suara Ana dari koridor yang memecah sepi "Ya! Kau membuatku tekejut " "Elis.." ia berkata sambil menyunggingkan senyum mencurigakannya. Dan aku menyipitkan kedua mataku menatapnya curiga " Aku mengirim videomu ke Bighit" jelasnya man...