12. Masih Mencari Ayah

2.7K 151 1
                                    

Hari sudah sore, aku pulang ke rumah kak Hellen dulu dan minta izin kepadanya untuk mencari ayah.

"Kau yakin akan mencari ayahmu Ayu?" tanya kak Hellen.

“Aku yakin Kak, aku ingin merubah sikap keluargaku”

"Apa kau sudah tau identitas ayahmu?"

“Belum Kak, tapi aku ingin mencari saudaraku”

"Maaf kakak tidak bisa ikut mencarinya tapi kakak tau nama orangtuamu. Ayahmu bernama Ahdan dan saudaramu bernama Yunita"

“Makasih Kak, ini sangat membantuku”

Aku dan Rara pergi mencari ayah, tapi aku mampir dulu ke rumah mama.

“Mama..” sapaku.

"Ayu, ngapain kamu kesini?"

Seorang laki-laki bersama bapaknya keluar.

"Ada apa Mah?" tanya bapak itu pada mama.

"Ehh Papah, tidak ini loh ada anak minta sumbangan" jawab mama.

Ya Allah mama menganggapku sebagai orang yang meminta sumbangan.

"Anak ini minta sumbangan mih, anak yang kampungan jangan dikasih Mih" sahut anak laki-lakinya.

"Ayu, lebih baik kita pergi dari sini, orangtuamu berhati batu" tegas Rara.

"Ya sudah ini Dek, sumbangannya semoga cukup" beri bapak itu.

“Maaf saya tidak butuh sumbangan kalian, saya kesini hanya ingin minta foto ayah saya sama mama” jelasku.

"Mama? Mama yang mana?" tanya anaknya.

"Sini kamu (menyeretku keluar) jangan pernah kembali kesini lagi yah, ayahmu telah meninggal sana pergi" ucap mama.

"Mih, bukannya dia itu yang ada difoto yang di kamar Rendy ya Mih?" ujar anaknya.

"Ah sudahlah ayo kita masuk" cetus mama.

Aku dan Rara memutuskan kembali mencari ayah tanpa fotonya.
Aku memutuskan berhenti di depan mol karna hari sudah mulai gelap.

“Bagaimana ini Rara, sudah malam bahkan aku belum menemukan sedikitpun tanda jejak ayah”

"Ayu, sebaiknya kita istirahat saja dulu kita lanjutkan besok, kau kelihatan lelah aku akan menjagamu selama kau tidur"

Aku memutuskan untuk melanjutkannya besok dan tidur di sebuah taman kota.
Betapa setianya teman hantuku ini menjagaku hingga fajar tiba.

....

Aku bangun pukul empat pagi. Tapi dimana Rara?..

“Rara, kau dimana?”

"Ayu, aku tau dimana alamat ayahmu.."

“Kau tau darimana? semalam aku bermimpi kejadian waktu aku dilahirkan dan saat ayahku membawa anaknya pergi, aku melihat dia pergi ke sebuah desa tapi aku tidak yakin kalau itu benar benar alamatnya”

"Kau harus yakin Ayu karna itu mata batinmu yang bekerja"

“Tadi kau bilang kau juga tau darimana?”

"Dari mbak kuntilanak yang tau kisahmu"

“Ya sudah ayo kita lanjutkan”

Aku dan Rara berjalan, tiba-tiba ada anak yang akan tertabrak truk di jalan, aku langsung menyeret anak tersebut dan anak itu selamat hanya kakiku yang terserempet sedikit luka.

Teman Tak Kasat MataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang